*Mengetuk Pemkab untuk Berikan Bantuan Lebih
Posisi Desa Purwadana yang diapit Sungai Citarum dan Cibeet, membuat desa ini jadi langganan banjir tiap tahunnya. Sang Kades Endang Heryana yang rumahnya ikut terendam memilih mendampingi warga tiap waktu. Sebagai pemimpin warga ia mengeluhkan perhatian Pemkab Karawang kurang terhadap desanya.
YOGIE, Karawang
Karenanya, Kades Endang Heryana mengetuk Pemkab Karawang untuk memberikan perhatian lebih. Pasalnya sebanyak 2.500 rumah dari 4 Dusun terendam banjir, dan terpaksa warga mengungsi di aula kantor desa untuk menjadi tempat tinggal sementara, karena rumahnya tergenang air lebih dari 1 meter. “Kami melakukan upaya cepat menolong korban. Memobilisasi bantuan – bantuan namun demikian upaya tersebut tidak dapat mencukupi semua kebutuhan logistik masyarakat,” ucapnya kepada KBE, Rabu (26/02/2020). Dikatakannya. banjir di desa Purwadana hampir merata di 4 Dusun, yang meliputi di Dusun Sumedangan 100 persen, di Dusun Jenebin di kampung Bobojong 100 persen, di Dusun Jenebin 60 persen, di Dusun Bugel 70 persen. “Untuk bantuan sementara, saya terpaksa menggunakan dana talang. Kami mengetuk pemerintah Kabupaten Karawang agar memberi bantuan lebih, dalam penanganan logistik tidak hanya bertumpu hanya pada kebijakan pimpinan BPBD,” ucapnya. Diterangkan, ada kekhawatiran banjir akan berlanjut melebihi waktu 2 hari dan bahkan bisa lebih ariapds itu jikalau curah hujan terus menerus. “Sampai sampai hari ini air belum juga menyusut. Kami butuh bantuan lebih, mohon Pemkab Karawang ikut perhatikan kami,” ujarnya. Sementara itu, salah seorang warga Dusun Jenebin, Asep, yang terkena banjir mengatakan dirinya sementara ini, ikut mengungsi di kantor desa Purwadana, dan membawa pakaian seadanya saja. Dirinya beserta warga lainnya meminta agar bisa mendapatkan bantuan bahan makanan untuk kelangsungan hidup. “Bahkan sampai kepala desa ikut tidur bersama kami disini. Kami mohon agar Pemkab dan juga donatur lainnya ikut membantu kami,” pungkasnya. (*)