KARAWANG – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) terus berupaya memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebanyak 50 pejabat Unsika melakukan penandatanganan Pakta Integritas dan Perjanjian Kontrak Kinerja yang disaksikan langsung oleh Rektor Unsika, Prof Dr Sri Mulyani Ak CA. Selain memberantas KKN, penandatanganan Pakta Integritas yang dilaksanakan pada Selasa (16/6) lalu, juga memuat poin yang mengharuskan para pejabat untuk selalu bersikap jujur, transparan, akuntabel, dan dapat memberikan contoh dalam menjalankan peraturan yang baik ketika melaksanakan tugas. “Para pejabat tidak boleh menerima, memberi atau meminta baik secara langsung maupun tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan. Karena itu Pakta Integritas ini ditandatangani, dan harus ditaati sebagai wujud komitmen yang harus dilaksanakan oleh seluruh pejabat terkait. Jadi, dengan Pakta Integritas ini bukan harus menjadi takut kepada rektor, tetapi harus takut terhadap pertanggungjawaban yang akan diminta baik secara hukum maupun agama kalau terbukti melanggar. Makanya, kita harus menjalankan tugas dan komitmen ini sebagai amanah secara sungguh-sungguh,” ujar Prof Sri Mulyani, dalam rilis yang diterima KBE, Kamis (18/6). Prof Sri Mulyani menegaskan, Pakta Integritas menjadi sebuah rambu-rambu yang harus ditaati oleh seluruh pejabat yang membantu rektor dalam menjalankan tugas. “Harus ditaati, kalau ada yang terbukti menyimpang atau melanggar Pakta Integritas, ya jangan sampai menyalahkan rektor. Pakta Integritas diciptakan sebagai pondasi dasar untuk mengubah perilaku dalam tata kelola organisasi yang dapat mewujudukan good governance university. Tetapi kalau selama ini kita bekerja secara baik, amanah, tidak usah takut dalam melaksanakan Pakta Integritas,” ujarnya.
Dekan Fisip Unsika, Dr Kusrin MPd, mengatakan, penandatangan Pakta Integritas dan Perjanjian Kontrak Kinerja pimpinan sebagai tonggak perubahan.
“Working by target membuat iklim kerja menjadi lebih dinamis. Ketika cita-cita ini diluncurkan oleh beliau (Rektor Unsika-Red), tentu disertai strategi yang membuat saya suka dan sebagai gebrakan. Ini bagi saya menjadi suatu kekuatan di level middle manajemen. Kita jadi tidak gagap menerapkan iklim kerja berbasis kinerja, karena bisa menjadi komitmen dalam mewujudukan tindakan yang konsisten untuk kemajuan Unsika,” ujarnya.