KARAWANG– Sebanyak 25 kepala keluarga (KK) dalam dua blok kawasan perumahan di Kecamatan Klari, terpaksa harus dikarantina tim gugus tugas Covid-19. Usia ke 5 warga disana dinyatakan positif terpapar virus korona.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyebut, ke lima warga Kecamatan Klari itu terpapar Covid-19 dari transmisi lokal. Ke 25 kepala keluarga tersebut, harus dikarantina selama 14 hari di dalam rumah. Guna memutus mata rantai penularan Covid-19 di Karawang.
“Ya betul, 25 KK harus di karantina untuk mencegah penularan yang lebih luas,” ujar Cellica, usai melantik Kadisparbud Karawang, Yudi Yudiawan, Jumat, (19/6) di Pemda Karawang.
Baca Juga:Selamat Ulang Tahun Pak Jokowi, Angkatlah Honorer K2 jadi PNSAtasi Penumpukan Sampah
Cellica mengatakan, saat ini tim Gugus Tugas Covid-19 Karawang tengah berupaya melakukan tracking kontak erat dengan ke lima pasien positif Covid-19 tersebut.
Di samping itu, tim gugus tugas juga telah melakukan sterilisasi kawasan perumahaan di Kecamatan Klari itu. Dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan.
“Kita terus lacak kontak erat dengan mereka, hari ini dilakukan test swab kepada mereka yang kontak erat dengan pasien,” katanya.
Cellica mengapresiasi, sikap saling peduli dan gotong royong masyarakat di perumahan tersebut. Khususnya, untuk saling memperhatikan keluarga yang tengah menjalani masa karantina.
“Alhamdulillah, warga disana juga membantu dengan menyediakan dapur umum untuk kebutuhan sehari-hari bagi keluarga yang tengah menjalani masa karantina,” pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Karawang, dr. Fitrah Hergyana mengatakan, terus bertambahnya kasus positif baru di tengah penerapan PSBB di Karawang terjadi karena dua sebab.
Diantaranya, masih ada kasus positif tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG) yang berbaur dengan masyarakat lain di tengah penerapan PSBB.
Baca Juga:Pemkab Harus Patakan Wilayah280 Pendaftar Smansa Dipastikan Gugur
Faktor lainnya, kata Fitrah, masih minimnya disiplin protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan masyarakat. Sehingga, perpindahan virus ini dianggap masih terus terjadi dengan begitu mudah.
“Karena masih banyak masyarakat yang tak patuh aturan. Seperti memakai masker, juga jaga jarak saat beraktifitas di luar rumah,” timpalnya. (wyd)