“Keabsahan tanah sudah hampir tampung. Tapi sertifikatnya ga turun-turun,” keluhnya.
Anom berharap, Kompleks Makan Syekh Quro, yang merupakan bagian dari sejarah Karawang. Tak luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Karawang. Khususnya, di Hari Ulang Tahun Karawang ke 387 tahun ini.
“Semoga segera direalisasikan renovasinya. Soalnya, tak sedikit peziarah yang tak nyaman dengan kondisi begitu,” katanya.
Sementara, peziarah asal Kota Cirebon, Hasanudin, sebelumnya menuturkan, Syekh Quro adalah salah satu tokoh ulama tersohor di tanah Jawa. Tak sedikit, warga dari luar Karawang, bahkan luar Jawa, berziarah ke makam waliyullah itu.
Baca Juga:Tingkatkan Minat Baca, DKP Lakukan TerobosanGeber Pelatihan Digital Marketing dan Kemasan Produk
Meskipun kondisi bangunan yang sudah jelek dan lapuk, tak mengurangi ke khidmatannya dalam berziarah. Namun, kata Hasanudin, alangkah baiknya jika tempat bersejarah itu terawat dengan baik. Karena, kata dia, kenyamanan berziarah juga mempengaruhi kekhusyuan para peziarah dalam meluruskan tujuannya datang ke sana.
“Bangunannya memang sudah kotor, sih. Kumuh juga. Dan banyak pengemis juga disini,” kata peziarah asal Cirebon itu.
“Sepertinya harus segera di renovasi. Biar peziarah datang ke sini nyaman dan khusyuk. Saat menyampaikan maksud dan niatnya berziarah di Maqom Syekh Quro,” ujarnya.
Sebagai gambaran, dari pintu masuk kompleks makam saja. Sudah nampak semerawut. Sejumlah PKL terlihat tak tertata. Sampah pun tak jarang berserakan di depan kompleks makam. Dari sini sudah nampak hilang kesan keramat makam itu.
Saat memasuki area petilasan. Terlihat cat pada dinding-dinding bangunan sudah mengelupas. Saat pandangan menatap ke atas atap. Nampak kayu-kayu yang sudah lapuk dan usang. Itu masih diperparah lagi dengan banyaknya pengemis di pintu keluar kompleks makam tersebut. (wyd)