KARAWANG– Gerakan Aksi Nyata Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilamaya mendapat dukungan penuh dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Salah satunya, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Fraksi PKS, Abdul Hadi Wijaya alias Gus Ahad. Kepada KBE, Gus Ahad mengatakan, sudah sejak lama ia mendapat aspirasi perihal pencemaran Sungai Cilamaya. Baik dari masyarakat mau pun para aktifis lingkungan. Selama itu pula, pihaknya selalu memperjuangkan hak-hak masyarakat. Untuk mendapatkan keuntungan dari adanya salah satu aliran sungai terbesar di utara Jawa Barat tersebut. “Ini sebuah langkah strategis dan sangat tepat. Anggota DPRD Jabar Dapil Karawang-Purwakarta, mengapresiasi kinerja pemprov maupun dukungan dari pusat melalui KLHK sangat luar biasa,” ujarnya, Rabu, (4/11/2020) disela-sela kegiatan Aksi Nyata DAS Cilamaya. Gus Ahad menambahkan, sebagai bentuk support dari anggota dewan. Pihaknya mengaku bakal mengawal terus anggaran untuk pelestarian DAS Cilamaya. Ia juga meminta dukungan serta informasi yang faktual, khususnya dari Tim Fordas Cilamaya. Agar perjuangan untuk DAS Cilamaya lebih maksimal. “Dukungan kami sejak awal mengusulkan tentang anggaran disini, biar pun kena covid sampai sekarang itu masih ada. Kami akan melakukan hak konstitusional kami, yaitu pengawasan dan hadir terus disini,” jelasnya. Pihaknya mengaku, akan terus mengawal dan memantau progres penangan Sungai Cilamaya. Dengan tetap membangun komunikasi yang baik dengan Tim Fordas Cilamaya Berbunga. “Kami berharap ke depan komunikasi semakin baik. Kalau ada keluhan sampaikan pada kami. Kami akan akses semua yang dibutuhkan untuk DAS Cilamaya,” katanya. “Harapannya ke depan, saya mau mandi bareng di sini,” imbuhnya. Di sisi lain, Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kebersihan (KLHK) Republik Indonesia, Luckmi Purwandari menambahkan, gerakan aksi nyata DAS Cilamaya merupakan langkah strategis dari Gubernur Jawa Barat, yang perlu didukung. Sebagai bentuk dukungan KLHK, kata dia, dalam waktu dekat, pihaknya akan memasang alat pemantau kualitas air secara terus menerus, dengan sistem otomatis yang ia sebut Omlimo. “Kita juga akan dukung dengan memberikan bantuan pada kegiatan masyarkat. Seperti kalau ada patroli air, patroli sungai, bersih-bersih sungai, kami akan support,” ujarnya. Ia menambahkan, saat ini, KLHK tengah melakukan kajian terkait instalasi pengelolaan air limbah komunal di sepanjang DAS Cilamaya. Untuk menguji seberapa kadar kelayakan limbah industri di dalam air Sungai Cilamaya. “Kemarin kami sudah mengundang industri yang membuang limbahnya ke Sungai Cilamaya. Kemudian, kami undang tiga kabupaten, yaitu Karawang, Subang Purwakarta, untuk bimbingan teknis pengelolaan limbah dengan peraturan yang ada,” jelasnya. (wyd/mhs/inf)