3 Menteri Jokowi Datang ke Pebayuran
CIKARANG – Setelah Citarum jebol, tiga menteri datang ke Pebayuran. Usai Menteri Sosial (Mensos), Risma Trimaharini datang malam-malam cek kebutuhan para pengungsi di Posko Penanggulangan Banjir Saung Desa, Kecamatan Pebayuran. Kini giliran dua menteri kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf Amin dan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo ke lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum pada Senin (22/02/2021). Mereka adalah Menko PMK Prof Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono . Tenaga Ahli BNPB Egy Massadiah menuturkan kedatangan mereka berangkat menggunakan halikoper di Halim Perdana Kusuma untuk meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum dan sejumlah titik terdampak banjir lainnya di wilayah Jawa Barat. “Kami terbang sekitar 1 jam,” kata Egy. Sementara Mensos Tri Rismanaharini salurkan bantuan senilai Rp 200 juta ke Camat Pebayuran Nabrih Binin Saend pada Senin (22/02/21). Bantuan yang diangkut dengan dua truk langsung dari gudang Kemensos di Bekasi Timur itu berupa makanan siap saji, makanan anak, selimut, kasur, kids wear, dan tenda gulung. Kata Risma, ada tenda gulung atau terpal serba guna yang akan sangat bermanfaat untuk pengungsi. “Ini ada tenda gulung seperti terpal, dia (tenda) ada lubang-lubangnya yang bisa untuk masang tali buat ngikat ke tiang”, kata dia. Risma juga menjelaskan bahwa tenda gulung bisa juga dipakai untuk alas. Namun dirinya mempersilakan camat Pebayuran mengatur sendiri penggunaannya. Dalam kesempatan itu, Risma yang mengenakan sandal jepit berkeliling ke berbagai lokasi pengungsian untuk memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi. Termasuk yang dikunjungi Risma adalah posko pengungsi di Kantor Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran. Di sini, ia membagikan makanan siap saji kepada 50 pengungsi yang masih bertahan. “Ini makanan tidak usah dimasak, tinggal dikasih air ada alatnya di dalam nanti akan pamas sendiri langsung bisa dimakan,” kata Risma kepada pengungsi. Selain di Kantor Desa Sumbersari, Posko Pengungsi juga didirikan di SMAN 1 Pebayuran. Sebelumnya, pada Minggu (21/2/2021) pukul 01.00 WIB, terjadi curah hujan yang tinggi dan jebolnya tanggul sungai Citarum menyebabkan banjir di 4 desa di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Kerawang. Wilayah pertama yang terendam akibat jebolnya tanggul penahan air di sekitar aliran Sungai Citarum ini yakni Desa Karangsegar. Tercatat banjir mencapai ketinggian 2 meter. Akibatnya 5.284 warga mengungsi. Kemudian 2.079 kepala keluarga terkena dampaknya Kedua, Desa Sumberurip yang diterjang banjir hingga ketinggian 2 meter. Daerah ini menjadi yang terparah dengan 12.000 kepala keluarga terdampak. Kemudian 5.000 orang terpaksa mengungsi. Ketiga, Desa Sumberreja dengan ketinggian banjir 1-2 meter. Sebanyak 685 kepala keluarga terdampak dan 2.670 orang terpaksa mengungsi. “Korban jiwa tidak ada yah,” ucap dia. Belasan ribu warga yang mengungsi itu ditempatkan di tujuh lokasi di antaranya di Masjid Assyafaah RT.003/001 Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran (1500 orang), Puskesmas Karangharja (100 orang). Kemudian di sepanjang tanggul irigasi di Kampung Pamahan (3000 orang), Masjid Rumah Makan Saung Desa (100 orang) dan di Kantor Desa Sumbersari (70 orang). Lalu di Kantor Desa Karanghaur (175 orang) dan di Kantor Kecamatan Pebayuran (20 orang). Sedangkan sebagian besar warga memilih mengungsi di kediaman kerabatnya masing-masing. (jio/red)