Ambisi Indonesia untuk menjadi pemain penting di rantai pasok kendaraan listrik global mulai direalisasikan satu per satu. Mimpi itu akan segera terwujud dari Karawang. Tempat di mana 76 tahun lalu asa kemerdekaan bangsa ini juga berwujud menjadi nyata.
Mimpin Indonesi menjadi salah satu pemasok indutri mobil listrik ditandai dengan groundbreaking pabrik baterai mobil listrik PT HKML Battery Indonesia di Karawang, rabu (15/9/2021). Pabrik tersebut diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo secara langsung. Nilai investasinya tak main-main: US$1,1 miliar atau setara Rp15,6 triliun. “Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai listrik pertama di Indonesia, bahkan yang pertama di Asia Tenggara,” klaim Jokowi. Pabrik ini merupakan proyek investasi antara konsorsium asal Korea Selatan (Korsel), yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group dengan PT Industri Baretai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC). Pada tahap pertama, kapasitas produksinya akan mencapai 10 giga watt per hour (GWh). Jokowi melanjutkan, proyek ini merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong penghiliran industri. Dia menyatakan struktur ekonomi berbasis komoditas harus segera diubah menjadi penghiliran berbasis pengembangan teknologi menuju Indonesia sebagai negara industri. Dengan pembangunan pabrik ini, Jokowi optimistis bahwa dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia akan menjadi produsen utama barang jadi berbasis nikel. “Pemerintah juga akan terus menggulirkan reformasi struktural untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan perizinan kepada para pelaku usaha, para investor, untuk mengembangkan usahanya di negara kita Indonesia. Pemerintah juga terbuka atas berbagai inisiatif kerja sama dengan negara-negara sahabat,” tandas dia.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahaladia menekankan bahwa pabrik baterai kendaraan listrik ini akan memprioritaskan pembukaan lapangan pekerjaan bagi pekerja lokal. Hal ini ditegaskan dalam perjanjian kerja sama dengan investor dari Republik Korea.
“Luar negeri boleh selama dia memenuhi spesifikasi-spesifikasi khusus dan jabatan-jabatan tertentu,” tukas dia.
Turut hadir secara langsung maupun secara virtual Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Umar Hadi, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Taesung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Chairman Hyundai Motor Group Chung Eui-sun, President Hyundai Motor Asia-Pacific Lee Kang Hyun, CEO LG Energy Solution Jonghyun Kim, CEO PT HKML Battery Indonesia William Hong. (bbs/mhs)