Pemkab Optimis Ekonomi Pulih Lebih Cepat

0 Komentar

Pemkab Karawang merespons terperosoknya perekonomian Karawang ke angka minus 3,59 persen. Pandemi covid-19 dinilai menjadi dampak yang paling mempengaruhi. Namun, mulai dibukanya ‘keran’ kegiatan perekenomian membuat Pemkab Karawang optimis bisa segera pulih lebih cepat.
Salah satu cara yang ditempuh oleh Pemkab Karawang guna mempercepat pemulihan ekonomi yang terkontraksi dengan cara memanpatkan secara optimal program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang toh-tohan dilakukan oleh pemerintah pusat hingga intensif menggerakan pemerintah daerah agar meresponsnya dengan baik juga.
“Pandemi covid 19 yang berlangsung hampir dua tahun terakhir ini memang berdampak kurang menguntungkan bagi perekonomian di seluruh kabupaten/kota di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Karawang,” kata Kepala Diskominfo Karawang, Wahidin kepada KBE menjawab data BPS yang menunjukan adanya kontraksi perekonomian di Karawang sampai minus 3,59 persen.
Menurunnya pertumbuhan ekonomi di Karawang, kata Wahidin, tak lepas dari beberapa faktor, di antaranya adalah melemahnya produksi di sektor industri dan diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang secara otomatis memberi kontribusi yang cukup signifikan dalam melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Namun di sisi lain ia optimis pemulihan ekonomi akan lebih cepat dari yang ditargetkan. Apalagi melihat data yang ada, kata dia, sejauh ini atau per semester 1 tahun 2021 investasi yang telah masuk ke Karawang telah mencapai Rp.13,83 triliun atau terbesar ke-2 di Jawa Barat.
Kata Wahidin, dari sisi ekonomi, adanya penanaman modal atau investasi dengan sendirinya akan melahirkan ‘multiplier effect’ ekonomi atau dampak perbaiak ekonomi dari mulai serapan tenaga kerja sampai usaha-usaha baru dari masyarakat sekitar lokasi yang dijadikan tempat berinvestasi.
“Tentu yang berinvestasi ini bisa menyerap tenaga kerja, lalu menghidupkan perekonomian warga di sekitar lokasi yang menjadi lokasi usaha itu,” kata dia.

Kendati demikian, dari sisi PDRB lapangan usaha atas dasar harga berlaku, kata Wahidin, ada sejumlah sektor yang mengalami peningkatan cukup signifikan. Di antaranya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada tahun 2020 naik dibanding tahun2019. Pada tahun 2020 sektor ini mencapai Rp. 9,77 Triliun atau naik dibanding tahun 2019 sebesar Rp. 9,14 triliun.

0 Komentar