JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi proyek pembangunan ratusan toilet di sejumlah institusi pendidikan di Kabupaten Bekasi. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, tim KPK sudah memintai keterangan sejumlah pihak terkait dengan pengusutan kasus tersebut.
“Betul, itu ada laporan masyarakat seperti yang disampaikan ke kami dan kami sudah menerbitkan surat penyelidikan untuk dilakukan verifikasi, klarifikasi, terhadap para pihak yang diduga mengetahui,” ujar Alex di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, selasa (26/10/2021).
Kendati demikian, Alex enggan menyebut siapa saja pihak-pihak yang telah dilakukan pemeriksaan oleh lembaga antirasuah itu. Ia mengatakan, permintaan keterangan itu dilakukan guna menemukan kecukupan alat bukti untuk kemudian bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan.
“Nanti ketika di internal Kedeputian Penindakan itu sudah cukup alat bukti, diekspose di internal dulu yang menyangkut penyelidik, penyidik, penuntut, dan ditetapkan cukup alat bukti,” kata Alex.
“Baru nanti dipresentasi ke pimpinan untuk memaparkan temuan-temuan apa yang bisa menjadi dasar untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka,” ucap dia.
Baca Juga:Kemenag Hidupkan Kampung SantriSurvei Pusadari: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Cellica-Aep Capai 64,3 %
Berdasarkan situs lpse.bekasikab.go.id, sumber dana untuk pembangunan WC berasal dari APBD Kabupaten Bekasi 2020. Dalam situs itu juga disebutkan, pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp 198,5 juta hanya untuk sarana penunjang toilet sekolah.
Adapun total toilet yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bekasi berjumlah 488 toilet yang tersebar di sejumlah sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Dikutip dari kompas.tv, pembangunan 488 toilet tersebut memakan anggaran sebanyak Rp 98 miliar. Salah satu lokasi pembangunan toilet itu berada di SD Negeri Mangunjata 04 Tambun Selatan. (bbs/mhs)