KARAWANG- Kondisi jalan kabupaten Alanglanang – Sukatani di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan tak kunjung diperbaiki oleh Pemkab Karawang. Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan tiga desa besar di kecamatan tersebut. Yaitu Desa Cilamaya, Desa Mekarmaya, dan Desa Sukatani. Tak kunjung diperbaikinya jalan tersebut menyulut kekesalan Humas Apdesi Karawang, Udin Abdulgani. Kepala Desa Rawagempol Wetan yang juga tokoh tani Karawang itu mengaku kesal, lantaran jalan rusak itu seolah dibiarkan selama bertahun-tahun oleh Pemkab Karawang. Padahal, jalan tersebut merupakan akses pendidikan, ekonomi, sekaligus pertanian yang sangat penting bagi masyarakatnya. Udin mengaku sempat marah ke Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana lantaran tak mendengar aspirasi dari masyarakatnya yang minta jalan tersebut segera diperbaiki. Karena itu, saat ini dirinya mendorong agar Pemkab Karawang melalui Dinas PUPR agar segera melakukan perbaikan. “Saat musim hujan seperti sekarang, jalan tersebut sangat rawan kecelakaan. Apa lagi itu jalan utama, jadi selalu ramai,” ujarnya, Selasa, (9/11/2021) kemarin. Udin menyebut, jalan Alanglanang-Sukatani tersebut juga merupakan akses utama menuju Makam Bupati Singaperbangsa. Selain itu, jalan Alanglanang-Sukatani merupakan akses utama menuju sejumlah destinasi wisata di Cilamaya. “Kerusakan jalan ini sekitar 100 meter, masyarakat sudah menjerit minta jalan diperbaiki. Mudah-mudahan tahun depan ada aksi nyata dari Pemkab Karawang,” harapnya. Di sisi lain, Kepala Desa Cilamaya, Ali Hamidi mengatakan, sebetulnya sudah ada upaya perbaikan dari pemerintah desa di lokasi jalan tersebut. Dengan melakukan pengarugan dan tambal sulam di titik-titik yang rawan kecelakaan. Namun, kondisi kerusakan yang sudah sangat parah membuat perbaikan sementara itu tak memiliki dampak yang signifikan.
Ali mengaku, Pemdes Cilamaya sampai saat ini belum mengirim surat permohonan kepada Dinas PUPR untuk perbaikan jalan tersebut. Pasalnya, pengajuan dan permohonan tahun-tahun sebelumnya pun belum pernah ada tindaklanjutnya.
“Tahun ini memang belum ada permohonan dari desa, tapi karena kerusakan jalan ini sifatnya urgent. Kami berharap PUPR segera melakukan perbaikan,” ujarnya.
“Kalau ditambal sulam lagi akan rusak lagi, harapan kami bisa di beton seperti jalan lainnya,” imbuhnya. (wyd/mhs)