Dia juga menjelaskan, penyebab amblasnya Jembatan KW 6 bukan karena faktor kualitas bangunan yang jelek. Akan tetapi karena ada faktor teknis yang mempengaruhi sehingga terjadi retakan tersebut.
“Jadi di bawah bangunan ini ada TPT yang sudah lama (adanya bangunan jembatan ini) membuat bebannya bertambah. Sementara belum lama ini ada pengerukan disaluran pembuangan air yang membuat siponasi menjadi amblas,” paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi lll DPRD Karawang Endang Sodikin mengatakan, setelah melakukan proses pengecekan di lapangan. Dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi di Jembatan KW 6 bukanlah bangunan utama jembatan, melainkan hanya bangunan penunjangnya saja.
Hasil diskusi dengan Kepala Dinas PUPR, kata Endang, untuk sementara Jembatan KW 6 ini akan ditutup. Sementara, untuk perbaikan kerusakan yang ditimbulkan itu diperkirakan membutuhkan waktu 4 sampai 6 bulan lamanya.
“Saya minta rehabilitasi terhadap kerusakan ini segera dilakukan dengan cepat, agar jembatan ini dapat dimanfaatkan masyarakat,” kata Endang.
Disinggung soal sikap dewan terhadap kejadian ini, Endang mengaku akan segera melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Utamanya terkait ketahanan bangunan dalam menghadapi kondisi cuaca yang buruk.
“Evaluasi ini akan segera kita lakukan agar mutu pembangunan apa lagi program yang strategis bisa dilakukan secara maksimal oleh pemerintah daerah,” ujar politisi Partai Gerindra ini.
“Kami datang ke sini untuk memastikan betul kondisi riil di lapangan, ini perlu rehabilitasi dan pengerjaan ulang kurang lebih 6 bulan,” pungkasnya. (wyd)