Program Makmur Pupuk Kujang Sasar Pelaku UMK

Program Makmur Pupuk Kujang Sasar Pelaku UMK
PENANDATANGANAN : Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang Cikampek, Ade Cahya Kurniawan saat melakukan penandatanganan perjanjian pendanaan untuk pelaku UMK di Karawang. 
0 Komentar

Program Makmur merupakan ekosistem yang dibentuk untuk membuat petani lebih sejahtera. Di musim panen penghujan kemarin, Program Makmur menyelamatkan petani di Kecamatan Pedes saat harga gabah anjlok. 

Curah hujan yang tinggi sempat membuat harga gabah menurun. Di Desa Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta, Karawang misalnya, sejumah petani mengalami kejadian kurang mengenakkan. Tengkulak menghargai hasil panen mereka dengan harga rendah, sekira Rp 3.500 hingga Rp 3.800 per kilogram gabah kering panen (GKP). 

Namun, hal itu tidak terjadi kepada petani peserta Program Makmur. Sebab, lahan petani peserta Program Makmur menghasilkan gabah berkualitas karena didampingi agronom Pupuk Kujang. Alhasil offtaker atau pembeli Program Makmur Pupuk Kujang membeli gabah petani dengan harga yang baik. 

Baca Juga:Kepsek Kaliabang Cemas Dilibatkan Pemalsuan Tanda TanganNama Bupati Cellica Dicatut?

Seperti yang dialami Asep Hasanudin, seorang petani asal Desa Randumulya, Kecamatan Pedes mengalami untung di musim panen ini. Hasil panennya dibeli di atas harga pasar yang sedang anjlok. Asep bercerita, hasil panennya saat ini dibeli seharga Rp 4.800 per kg GKP oleh Pupuk Indonesia Pangan selaku offtaker. “Itu karena kadar air gabah kami di bawah 25 persen,” ungkap Asep. 

Di musim tanam ini, ujar Asep, cuaca memang jadi kendala petani. Curah hujan yang cukup tinggi membuat kualitas panen sedikit menurun. 

“Alhamdulillah panen kali ini saya tetap untung karena hasil panen tetap berkualitas dan dibeli dengan harga yang bagus oleh offtaker Program Makmur,” kata Asep. (Wyd/rls) 

0 Komentar