KBEONLINE.ID– Saatnya Beralih ke Sepeda Motor Konversi. Yaitu dari sepeda motor berbahan minyak ke sepeda motor listrik.
diketahui saat ini Pemerintah sedang menggenjot pencapaian target program konversi motor konvensional berbahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik sebanyak 50.000 unit pada tahun 2023 ini.
Program konversi motor ini tidak hanya sekedar upaya pemerintah mengurangi ketergantungan kepada bahan bakar fosil, melainkan juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan mengurangi polusi, serta meningkatkan perekonomian.
Baca Juga:Rahasia Cuci Maksimal untuk Merdeka Lebih Bersinar dari POLYTRONAseek… Setu Punya Alun-alun Keren, Kado Spesial Gubernur Jabar untuk Kabupaten Bekasi
“Upaya Konversi motor listrik akan membantu pemerintah dalam transisi energi, membantu mencegah perubahan iklim, dan membantu finansial karena akan lebih irit,” ujar Direktur Konservasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gigih Udi Atmo.
Ia menyimulasikan, jika per hari sepeda motor konvensional mengisi bahan bakar jenis pertalite 1 lliter, maka dalam sebulan pengeluaran untuk bahan bakar sebesar Rp300.000. Tetapi jika dibandingkan dengan motor listrik konversi, maka dalam sebulan pengeluaran untuk bahan bakar hanya menghabiskan sekitar Rp60.000 saja, atau terjadi penghematan sebesar 80% setiap bulan.
“Jika motor konversi dengan penggunaan yang sama, dengan listrik sekitar Rp1.300 atau Rp1.400 per KWh, maka biaya yang dikeluarkan setiap bulan itu paling mahal Rp60.000, jadi ada penghematan sebesar Rp240.000 per bulan,” jelasnya.
Penggunaan motor listrik konversi, lanjut Gigih, juga akan meningkatkan ketahanan energi nasional dan cadangan devisa negara. Karena jumlah sepeda motor BBM yang mengaspal sekarang mencapai 120 juta unit, dan jika seluruh motor tersebut menggunakan BBM 1 liter per hari, maka itu akan mengonsumsikan lebih dari 650.000 barel minyak per hari, atau melebihi produksi minyak nasional saat ini.
“Jika harga 1 barel minyak itu setara pembelian seharga USD80, jika dirupiahkan maka pengeluaran untuk impor minyak hampir menyentuh Rp800 miliar kita keluarkan setiap hari. Implikasi akan berdampak kepada ketahanan energi kita, karena itu baru dari motor saja dan belum kendaraan lainnya,” ujar Gigih.