Umumnya, orang cerdas tidak pernah memerhatikan pemikiran dan pendapat orang lain. Mereka hanya akan fokus pada tujuan awalnya selama itu baik. Karena itulah, banyak orang cerdas yang sukses karena fokus pada tujuan tanpa peduli pemikiran orang lain.
“Akan saya buktikan”
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang cerdas cenderung hanya akan fokus pada dirinya sendiri. Jika sudah begini, lingkungan sekitar pun mungkin akan menjadi tantangan yang harus dihadapi. Namun alih-alih menjadi beban, orang cerdas justru akan menjadikannya motivasi untuk membuktikan keberhasilan pilihannya.
“Meski tidak sempurna, itu baik-baik saja.”
Beberapa orang akan terobsesi dengan kesempurnaan saat mengerjakan segala sesuatu. Meskipun hal tersebut ada kalanya memiliki sisi positif, namun terkadang hal ini memberikan tekanan besar yang membuat stres hingga depresi. Karen itulah, orang yang cerdas selalu menanamkan dalam diri bahwa tidak masalah apabila pekerjaan yang dilakukan tidak sempurna.
“Saya bisa lebih baik”
Baca Juga:Kenali Dari Wajah Tanda 8 Tanda Orang Pintar, Kamu Termasuk?10 Tanda Orang Cerdas Berdasarkan Kepribadian dan Sikapnya, Kamu Termasuk?
Bukan manusia namanya jika tidak pernah mendulang sebuah kegagalan. Orang yang cerdas pun juga bisa dan berpotensi mengalami kegagalan. Hanya saja, yang berbeda adalah cara menyikapinya. Saat gagal, alih-alih merasa depresi, orang yang cerdas akan fokus mengevaluasi diri dan mencoba untuk lebih baik lagi.
“Saya akan menjawab pertanyaan yang sebenarnya tidak diajukan”
Orang cerdas cenderung akan berhadapan dan berinteraksi dengan banyak orang. Dalam interaksi tersebut, akan ada banyak percakapan yang terjadi. Seseorang yang cerdas, akan selalu menangkap sisi lain dari obrolan yang dilakukannya.
Misalnya ada karyawan yang berkeluh kesah tentang pekerjaannya yang semakin sulit karena ada beberapa kebijakan baru. Tanpa harus menjawab keluhan tersebut, kamu sebagai atasan sudah bisa langsung menangkap maksud karyawan tersebut untuk mengevaluasi kebijakan baru demi kenyamanan bersama.
“Tidak ada orang yang bersedia melakukannya, jadi saya yang akan lakukan”
Banyak yang merasa kecil hati jika pilihannya ternyata tidak banyak dilirik oleh orang lain. Karena itulah, beberapa orang pun tidak berani menjalani keputusan yang berbeda dengan mayoritas. Namun, tidak dengan orang cerdas. Mereka justru bangga jika tidak banyak orang menjatuhkan atensi pada pilihannya.