KBEONLINE.ID– Hutan, yang dikenal sebagai paru-paru bumi, semakin menunjukkan tanda-tanda “kiamat”, yang dapat mencekik manusia. Hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Karena pohon-pohon yang melakukan fotosintesis menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer, hutan disebut sebagai paru-paru bumi.
Di dalam hutan, pohon-pohon biasanya terpapar sinar matahari dan mengalirkan air melalui akarnya. Namun, suhu yang terlalu tinggi karena cahaya yang intens dapat menyebabkan proses fotosintesis terhenti.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gregory Goldsmith dan rekan-rekannya di Chapman University di California, proses fotosintesis terganggu di daerah tertentu di hutan tropis karena mendekati batas suhu.
Baca Juga:Buka Outlet Terbaru di Resinda Park Mall, Gramedia Siap Ajak Penduduk Karawang Menggali Kecakapan Membaca dan LiterasiPanduan Bijak Untuk Penderita Diabetes yang Ingin Mengonsumsi Gula: Simak Batasan dan Tips Untuk Menjaga Kesehatan Gula Darah dengan Tetap Menikmati Rasa Manis Tanpa Risiko!
“Penelitian menunjukkan bahwa dedaunan di hutan tropis pada tempat dan waktu tertentu telah melampaui batas suhu kritis,” kata Goldsmith.
Suhu yang ekstrem dapat berdampak buruk pada fisiologi daun, meskipun hal ini masih jarang terjadi. Menurut laporan penelitian, “Hal ini dapat dikategorikan sebagai peristiwa dampak luar biasa dengan probabilitas rendah.”
ScienceAlert menyatakan bahwa ketika suhu naik terlalu tinggi, pohon menggunakan stomata, pori-pori di daunnya untuk menahan air.