Namun, karena daun tidak dapat “mendingin” melalui transpirasi, menutupnya stomata dapat menyebabkan kerusakan pada daun. Panas dapat memiliki konsekuensi yang jauh lebih merugikan selama musim kemarau ketika bumi menjadi lebih keras.
Seperti yang dikatakan oleh Goldsmith, “Kita tidak tahu banyak tentang mengapa pohon mati.” Pengaruh air dan suhu, serta panas dan kekeringan, pada tanaman sebagian besar tidak diketahui oleh sains.
Tim peneliti kemudian melakukan simulasi dengan menggunakan data mereka untuk melihat bagaimana pohon-pohon tropis bereaksi terhadap kenaikan suhu dan kekeringan yang lebih sering terjadi. Menurut perhitungan, pemanasan global pada akhirnya dapat menyebabkan 1,4% kanopi hutan berhenti berfotosintesis.
Baca Juga:Buka Outlet Terbaru di Resinda Park Mall, Gramedia Siap Ajak Penduduk Karawang Menggali Kecakapan Membaca dan LiterasiPanduan Bijak Untuk Penderita Diabetes yang Ingin Mengonsumsi Gula: Simak Batasan dan Tips Untuk Menjaga Kesehatan Gula Darah dengan Tetap Menikmati Rasa Manis Tanpa Risiko!
Lebih dari 3,9 derajat Celcius pemanasan global dapat membuat seluruh hutan tidak dapat dihuni. Pohon-pohon di sekitar hutan akan mulai musnah satu per satu karena daun-daunnya layu.
Ditekankan oleh para peneliti bahwa perhitungan ini hanyalah perkiraan. Suhu yang berbeda dapat mengakibatkan dampak yang lebih parah. Oleh karena itu, untuk melestarikan hutan tropis, sangat penting untuk mengurangi emisi dan menghentikan deforestasi.