KBEONLINE. ID– Penelusuran sejarah selalu menarik untuk dilakukan. Museum Hisory of Sundaland Karawang mengajak kita untuk berpetualang ke masa-masa awal sejarah Sunda.
Seperti sebuah teropong untuk menerawang legenda Kerajaan Sunda, sejak ribuan tahun silam. Tempat ini sangat berguna untuk generasi muda lebih mengenal sejarah leluhurnya. Leluhur Sunda dan tentu saja leluhur Karawang.
Diketahui Karawang adalah sebuah daerah yang lekat dengan legenda Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran yang paling terkenal. Banyak tapak sejarah Siliwangi di daerah ini yang patut unttuk digali nilai-nilai historinya.
Baca Juga:Ketika Vera Febyanthy Sangat Bersemangat untuk Mewujudkan Target Perolehan Suara Partai Demokrat di Dapil 7 JabarSoal Calon Gubernur Jabar dari Partai Demokrat, AHY: Kita Masih Melakukan Survey
Nah, jika Anda masuk ke Museum Hisory of Sundaland di Karawang ini, maka Anda dapat memulai pembicaraan tentang asal-usul kota ini. Termasuk pemilihan nama hingga kilasan legendanya.
Agaknya kita dapat mulai bertukar cerita tentang Karawang dari kilas-balik Museum History of Sundaland terlebih dulu.
Seperti namanya, Museum ini mengurai berbagai sudut kesejarahan Tanah Sunda, melalui kisah-kisah yang sangat mengagumkan.
Seluruh kepingan cerita mengenai Sundaland terangkum pada ketujuh belas zona yang variatif, dimulai zona kisah awal mula kehidupan, penemuan fosil manusia purba di Tanah Pasundan, Zona Kubur Batu dan Austronesia, Gelegar Krakatau dan Suku Baduy, Kebudayaan Buni, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda dan Pengaruhnya, Kerajaan Champa, Tokoh Islam di Tanah Pasundan, serta koleksi kebudayaan topeng Nusantara.
Jika mengikuti 17 zona bersama pemandu Museum History of Sundaland pastinya tergambarkan alasan mengapa museum ini menjelaskan warisan Sunda di Karawang. Salah satunya berkat peranan Syekh Quro, seorang ulama Islam pertama yang singgah di Jawa kemudian hidup menetap sampai wafatnnya.
Singkatnya, penyebaran Islam bermula ketika Syekh Quro mendirikan Pondok Pesantren yang bernama Pondok Quro. Artinya tempat untuk belajar Alquran semasa tahun 1418 M atau 1340 Saka.
Penduduk Karawang semula beragama Hindu dan Budha dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda, tepatnya sebelum kedatangan Syekh Quro.