Slow living merupakan konsep gaya hidup yang mengajak untuk keluar dari rutinitas kesibukan tanpa pemikiran yang mendalam. Menghentikan mode “autopilot” artinya menghindari kebiasaan rutin yang tidak lagi memerlukan pertimbangan.
Setiap hari, tanpa disadari, kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita kehilangan kemampuan untuk memikirkan hal-hal yang benar-benar penting atau yang seharusnya diprioritaskan. Fenomena ini semakin diperparah oleh kehadiran media sosial, yang seringkali membuat kita menghabiskan waktu dengan aktivitas scrolling tanpa tujuan.
Bukan Izin untuk Menunda Pekerjaan
– Slow living tidak mengajarkan pengendalian diri untuk bergerak terlalu lambat, terutama dalam konteks pekerjaan.
Baca Juga:Ternyata Ini Asal-usul Nama Kota Depok, Sudah ada dari Zaman Kerajaan Padjadjaran!Kenali Ciri-ciri ADHD pada Anak yang Harus Moms Ketahui
– Ada pemahaman bahwa pekerjaan yang krusial harus diselesaikan sesegera mungkin untuk menjaga produktivitas dan memenuhi tenggat waktu.
– Konsep ini mengembangkan kemampuan menentukan prioritas agar tugas yang paling penting diselesaikan lebih dulu.
Bukan Berarti Boleh Bermalas-malasan
– Slow living, meskipun terdengar santai, tidak memberikan izin untuk bermalas-malasan.
– Menerapkan konsep ini sebenarnya mendorong efisiensi waktu dan konsentrasi penuh pada tugas yang sedang dijalankan.
– Sebagai hasilnya, pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, membuka ruang untuk kegiatan yang lebih bermakna.
Tidak Hanya untuk yang Tinggal di Desa
– Slow living tidak terbatas pada lingkungan desa; konsep ini dapat diterapkan oleh siapa pun, baik di desa maupun kota.
– Meski umumnya diidentifikasi dengan kehidupan sibuk kota, slow living menyediakan manfaat bagi semua orang yang ingin merenungkan progres hidup mereka.
– Pemahaman ini dapat membantu setiap individu memastikan bahwa pencapaian mereka sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan pribadi yang sesungguhnya.
Baca Juga:Seribu Manfaat, Cara Mengolah Kunyit untuk Penyembuhan GastritisTenang Moms, Begini Cara Mengurus Akta Kelahiran yang Hilang dengan Mudah
Slow living bisa diterapkan dengan menerapkan praktik mindfulness, di mana kamu sepenuhnya sadar akan lingkungan, keinginan, dan perasaanmu. Gaya hidup ini juga menekankan kesederhanaan dengan mengutamakan kebutuhan dibanding terus-menerus mengejar atau memiliki barang-barang yang sebenarnya tidak diinginkan.