KBEONLINE.ID– Emiten teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) ini melaporkan kerugian keuangan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp 90,39 triliun. Kerugian ini disebabkan oleh penurunan nilai goodwill setelah perusahaan kehilangan kendali atas unit bisnis Tokopedia pasca akuisisi TikTok.
Kerugian penurunan nilai yang ditanggung oleh Goodwill Goto pada tahun fiskal terakhir adalah Rp 78,77 triliun, meningkat secara substansial di atas kerugian penurunan nilai sebesar Rp 11 triliun yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Secara spesifik, GOTO melaporkan penurunan nilai sebesar Rp 49 miliar dari segmen lain-lain, Rp 5,52 triliun dari segmen jasa pengiriman, dan Rp 73,19 triliun dari aset perusahaan e-commerce di akhir tahun 2023.
Baca Juga:Cara Mudah dan Cepat Untuk Melihat Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 dari KPU Secara Online!Perubahan Lokasi Konser Baekhyun Asia Tour Lonsdaleite 2024, Dari Istora Senayan ke ICE BSD
Goodwill termasuk dalam aset neraca perusahaan, yang diklasifikasikan sebagai aset tidak berwujud. Akibatnya, sulit untuk menentukan jumlah yang tepat dari goodwill yang secara akurat menggambarkan keadaan neraca perusahaan.
Ketika sebuah bisnis membeli bisnis lain dengan harga lebih tinggi dari nilai aset bersihnya, maka goodwill dihasilkan. Perbedaan tersebut biasanya akan dikategorikan sebagai goodwill.
Perusahaan teknologi sering menggunakan goodwill sebagai praktik standar, mengingat sifat tidak berwujud dari banyak aset mereka. Beberapa contoh aset tidak berwujud adalah data pelanggan dan paten. Namun, masalah mendasar masih terletak pada penentuan seberapa tepat goodwill mewakili aset tidak berwujud perusahaan.
Karena merger dan akuisisi dengan Tokopedia, aset tak berwujud GOTO meningkat selama penawaran umum perdana (IPO). Tokopedia digabungkan sebagai bagian dari penggabungan usaha secara bisnis, dengan nilai akuisisi yang jauh lebih tinggi dari aset bersih perusahaan.
Nilai akuisisi Tokopedia tercatat sebesar Rp 103,2 triliun pada saat merger di bulan Mei 2021, sedangkan goodwill yang dihasilkan tercatat sebesar Rp 93,12 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa Rp 10 triliun adalah aset bersih Tokopedia pada saat akuisisi.
Mengingat bahwa Tokopedia dihargai pada puncaknya sebesar US$ 7,5 miliar, atau Rp 112,5 triliun, dalam putaran penggalangan dana seri A yang dipimpin oleh Temasek dan Google, biaya akuisisi yang tinggi juga masuk akal. Perusahaan mengganti pembayaran kepada mantan pemilik saham dalam bentuk kepemilikan saham di GOTO sebagai bagian dari proses akuisisi nontunai.