Kemudian sektor penyumbang investasi terbesar kedua berasal dari perumahan, kawasan industri dan perkantoran yang mencapai Rp 10.373.885.393.019 atau 16,95 persen. Lalu penyumbang terbesar kedua berasal dari sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lainnya dengan investasi sebesar Rp 8.148.504.897.493 atau 13,31 persen.
Tenaga Kerja
Seturut dengan tingginya nilai investasi yang didapat, penyerapan tenaga kerja pun tinggi, yang mencapai 46.217 tenaga kerja. Mayoritas penyerapan tenaga kerja berasal dari penanaman modal dalam negeri sebanyak 26.850 tenaga kerja, sedangkan dari penanaman modal asing sebesar 19.367 tenaga kerja.
Serapan tenaga kerja itu berasal dari sektor industri logam, mesin dan elektronika. Sektor ini menyerap 10.359 tenaga kerja, atau menjadi yang tertinggi dengan persentase 22,41 persen.
Baca Juga:Para Guru dan Ortu Siswa SD dan SMP Siap-siap, Disdukcapil Karawang Jemput Bola Administasi KIA ke SekolahCemburu Buta, Staf Unsika Bakar Mobil Dosen di Siang Bolong
Kemudian sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran yang menyerap 5.811 tenaga kerja atau 12,57 persen. Lalu sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain serta industri makanan sebanyak 4.796 tenaga kerja 10,38 persen.
Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, BN Holik Qodratullah mengapresiasi tingginya investasi di Kabupaten Bekasi. Menurut dia, capaian itu tidak lepas dari peran seluruh masyarakat yang mampu menjaga kondusivitas.
Meski begitu, Holik mengingatkan agar besarnya investasi tersebut dapat turut dirasakan oleh masyarakat lokal, baik dari sisi ekonomi, kesehatan, pendidikan maupun sosial.
“Terutama tenaga kerja, bagaimana masyarakat kita tidak sulit mendapatkan kerja, kan penyerapan tenaga kerjanya tinggi itu. Ini yang terus disampaikan pada pemerintah daerah bagaimana memfasilitasi para tenaga kerja lokal kita. Termasuk menjaga lingkungan sekitar juga,” tandasnya. (Iky)