KBEonline.id – Polda Jawa Barat (Polda Jabar) menyatakan komitmennya untuk menindak tegas pengusaha atau perusahaan otobus yang menggunakan sopir tembak selama angkutan Lebaran Idul Fitri 2024. Hal ini dianggap sebagai langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas selama masa mudik.
Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kapolda Jabar, menegaskan bahwa pihaknya memberikan perhatian khusus kepada pengusaha bus pariwisata agar benar-benar memperhatikan kualitas sopirnya, termasuk memastikan kemampuannya dan menghindari penggunaan sopir tembak yang mungkin tidak memenuhi standar keselamatan.
“Kami memberi perhatian khusus kepada pengusaha bus wisata agar benar-benar memperhatikan, salah satunya, kualitas pengemudi sopir. Jangan sampai menggunakan sopir tembak yang tidak memiliki kualifikasi yang memadai dan dapat berdampak pada terjadinya kecelakaan,” ujarnya pada Senin (1/4).
Baca Juga:30 Rumah Korban Longsor di Bandung Barat Dapat Bantuan Ganti RumahPeringatan, Kasus DBD Melonjak, Anak Sekolah Jadi Korban Utama
Selain larangan penggunaan sopir tembak, Wiyagus juga menekankan bahwa perusahaan otobus harus memastikan kondisi kendaraannya dalam keadaan baik dan layak untuk digunakan selama angkutan Lebaran.
“Selain itu, pengusaha bus juga harus memastikan bahwa kendaraannya dalam kondisi baik dan layak, sehingga tidak menimbulkan risiko yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Wiyagus menegaskan bahwa Polda Jabar berkomitmen untuk memastikan keselamatan selama masa mudik tahun ini. Dia menyebut bahwa tujuan utama adalah mengurangi angka kecelakaan dibandingkan tahun sebelumnya, sebagaimana telah berhasil dilakukan pada tahun 2023.
“Dengan komitmen ini, kami berharap dapat mengurangi angka kecelakaan selama mudik 2024, seperti yang telah terjadi pada tahun 2023 di mana terjadi penurunan kecelakaan, baik korban meninggal, luka berat, maupun luka ringan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dan kami berharap angka kecelakaan tahun ini akan lebih rendah dari tahun sebelumnya,” tandasnya.
Survei yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar menunjukkan bahwa sekitar 22,8 juta jiwa atau 72,12 persen masyarakat di Jawa Barat berpotensi melakukan perjalanan pulang kampung selama mudik Lebaran Idul Fitri nanti. Dari jumlah tersebut, sebagian besar memilih menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi mereka.
“Sebagian besar masyarakat yang akan melakukan perjalanan pulang kampung, sekitar 5,5 juta jiwa atau sekitar 24,02 persen, diprediksi akan menggunakan sepeda motor,” ungkap A Koswara, Kepala Dishub Jabar, pada Sabtu (30/3) lalu.