KBEONLINE.ID- Ngaku sebagai bagian dari perjalanan spiritual Imam jemaah Aolia di Gunungkidul, KH Ibnu Hajar Pranolo atau yang kerap disapa Mbah Benu mengucapkan ‘telepon Allah’ terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri.
Pernyataan kontroversial itu tentu saja membuat heboh umat Islam Indonesia saat merayakan lebaran ini. Setelah viral dimana-mana Ia Mbah Benu menyampaikan klarifikasi dan menegaskan bahwa itu hanya istilah.
Diketahui pernyataan pimpinan jemaah Aolia viral di media sosial lantaran menetapkan 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4). Pernyataan itu viral bukan karena mereka merayakan lebaran di hari Jumat, tetapi karena ada pengakuan bahwa penetapan lebaran itu atas perintah Allah SWT.
Baca Juga:Berkah Lebaran, 835 Narapidana Lapas Karawang Dapat Pengurangan Hukuman, 3 DibebaskanWarga Karawang Antusias Datangi RDB Saat Bupati Aep Gelar Open House
“SSaya tidak pakai perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah Taala, Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan, Allah Taala hadirko, tnggal 5 Jumat, lah makanya kalau disalahkan orang bagaimana, ya nggak apa-apa urusannya gusti Allah,” ucap orang tersebut menggunakan bahasa Jawa dalam video viral itu.
“Terkait pernyataan saya tadi pagi (Jumat 5/4/2024) tentang istilah menelepon Gusti Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu sebenarnya hanya istilah,” kata Mbah Benu dalam videoyang dibagikan pihak terkait kepada para wartawan.
Mbah Benu lalu mengatakan bahwa istilah tersebut adalah perjalanan spiritualnya selama ini dalam memeluk agama Islam. Dia juga turut meminta maaf jika perkataannya menyinggung banyak pihak.
“Dan yang sebenarnya adalah perjalanan spiritual saya kontak batin dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya.
“Apabila pernyataan saya yang menyinggung atau tidak berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Terima kasih,” tambahnya.
Untuk diketahui, jemaah Aolia di Gunungkidul sudah melaksanakan Salat Idul Fitri 2024, Jumat (5/4) kemarin. Lokasinya di aula rumah Imam jemaah masjid Aolia, KH Ibnu Hajar Pranolo di Padukuhan Panggang III, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang.
Menanggapi hal itu Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur buka suara. Gus Fahrur meminta jemaah tersebut tidak mempermainkan Islam.
Baca Juga:Saatnya Ziarah Lebaran, Berikut Doa- doa Ziarah Kubur yang Bisa DibacaPabrik Baterai Mobil Listrik PT Hyundai LG Karawang Diresmikan, Ada Lowker Operator Produksi
“Fenomena kelompok masyarakat Aolia di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, Yogyakarta, yang berhari raya hari Jumat kemarin dengan dalih tokoh panutan mereka berbicara langsung dengan Allah SWT, ini sungguh memprihatinkan, harus dicegah dan tidak boleh terulang kembali,” ujar Gus Fahrur dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024).