Kebohongan yang ditutup-tutupi oleh Rani dan Aris akhirnya terbongkar oleh Nisa. Rumah tangga Nisa yang telah dibangun bertahun-tahun tiba-tiba hancur berantakan oleh perselingkuhan Aris.
Plot film “Ipar Adalah Maut” mirip dengan plot film perselingkuhan rumah tangga sebelumnya. Karakter perebut suami dalam hal ini agak berbeda karena ia adalah adik kandung dari sang istri.
Hanung Bramantyo dengan lihai mengeksploitasi emosi penonton dengan jalan cerita dan konflik film ini. Kehangatan rumah tangga Aris dan Nisa pertama kali diperlihatkan kepada penonton. Kemudian, ketika muncul masalah dari perselingkuhan Aris dengan Rani, emosi penonton langsung diaduk-aduk.
Baca Juga:7 Tips Menyimpan Daging Kurban Agar Awet: Cara Praktis Menjaga Kualitas Daging di Kulkas!Tips Membeli Pelek Mobil Bekas: Solusi Ekonomis Untuk Modifikasi Kendaraan!
Dari pertengahan film hingga akhir film, plot konflik juga sering dimunculkan, yang tampaknya tidak mengurangi ketidakpuasan penonton terhadap perselingkuhan Aris dan Rani.
Akting para pemain yang apik memberikan dukungan pada alur cerita yang menyentuh. Cerita ini memiliki penokohan yang sangat baik, dan para pemain yang memerankannya semakin menggugah perasaan penonton.
Adegan di mana Aris dan Nisa terlibat dalam pertengkaran sengit setelah perselingkuhannya dengan Rani terbongkar adalah yang paling menonjol.
Penampilan Michelle Ziudith dan Deva Mahendra dalam adegan tersebut berhasil menggambarkan kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan yang dibangkitkan oleh cerita.
Hanung Bramantyo berusaha memperingatkan penonton dalam film “Ipar adalah Maut” bahwa kebohongan, tidak peduli seberapa lihai mereka menyembunyikannya, pada akhirnya akan terungkap.
Badai yang paling berbahaya adalah badai yang tidak disadari oleh orang-orang, menurut pesan lain yang ingin disampaikan oleh film ini.
Dengan cara apa Aris menyembunyikan hubungannya dengan Rani? Setelah rumah tangganya hancur, apakah Nisa bisa keluar dari keterpurukannya?