Dijelaskan penangkapan AAR yang merupakan residivis dalam kasus yang sama pada 2011 dan 2018 itu atas perencanaan aksi teror.
“(AAR) ini ditangkap atas perencanaan aksi teror menggunakan bahan peledak,” katanya.
Jaringan Teroris yang Masih Aktif
Negara Islam Indonesia (NII)
Jaringan teroris Indonesia dalam sejarahnya pertama kali berkembang di masa pasca kemerdekaan Indonesia 1945.
Baca Juga:Masa Jabatan Sekda Acep Jamhuri Berakhir Juli 2024, Ini Penjelasan BKPSDM KarawangPara Kades yang Dapat Tambahan Masa Jabatan Jangan Berlebihan, Apalagi Berpesta 2 Hari 2 Malam
Kelompok Islam yang tak sepakat dengan Pancasila sebagai negara kemudian membentuk organisasi Negara Islam Indonesia (NII/TII) yang dipimpin SM Kartosuwiryo.
Akibat kekecewaan ini, kelompok NII yang dikenal juga sebagai Darul Islam pun melancarkan serangkaian serangan pemberontakan utamanya di wilayah Jawa Barat.
Jamaah Islamiyah (JI) Jaringan selanjutnya adalah kelompok teroris Indonesia Jamaah Islamiyah (JI) adalah keturunan NII/TII.
Pendiri JI adalah Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar yang merupakan bagian dari NII KW (Komandemen Wilayah) II, Jawa Tengah. Namun, Jamaah Islamiyah baru dibangun di Malaysia pada 1993 setelah Abu Bakar Baasyir melarikan diri kesana pada 1982.
Jamaah Ismaliyah dipercaya sebagai dalang di balik banyak serangan teror seperti Bom Bali 2002 dan Bom JW Mariot, Jakarta.
Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Kelompok teroris yang masih aktif selanjutnya ada Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) juga diinisiasi oleh Abu Bakar Baasyir yang sebelumnya mendirikan Jamaah Islamiyah (JI).
MMI disebutkan terafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah dan Front Al-Nusrah. MMI merupakan organisasi pengembangan dari Darul Islam dan kemudian berubah nama lagi menjadi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
Baca Juga:Waspadai Dampak Negatif Perpanjangan Masa Jabatan KadesGina Swara Kembalikan Formulir Pendaftraran ke Gerindra, Diterima Ajang, Maju Terus Sebagai Calon Bupati
Secara historis, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) masih merupakan kelompok teroris Indonesia yang dibesarkan oleh Abu Bakar Baasyir. Dalam perkembangannya, JAT pun melahirkan banyak kelompok teroris lainnya seperti Jamaah Ansharut Syariah (JAS),
Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK).