KBEonline.id – Lewati berbagai era pemilu dan pilkada, Ketua KPU Karawang pimpin langsung coklit di rumah Totong yang berusia 120 tahun di Desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya Kulon, Rabu (10/7).
Dalam rangkaian kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih, Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana menyampaikan tujuan utama dari kegiatan ini adalah memastikan Totong terdaftar sebagai pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
“Setelah mendapatkan informasi, kami langsung menuju ke sini bersama petugas pantarlih untuk melakukan coklit terhadap Abah Totong, yang lahir tahun 1904,” ujar Mari.
Baca Juga:Besok, 172 Kepala Desa dapat SK Perpanjangan Masa JabatanGebyar Muharram, RSUD Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi Bagi-Bagi Bingkisan Multivitamin
“Alhamdulillah, beliau masih sehat dan memiliki data kependudukan yang lengkap, termasuk KTP dan dokumen lainnya. Kita berharap Abah tetap sehat sehingga bisa ikut mencoblos untuk masa depan Karawang,” tambahnya.
Melihat sejarah hidup Totong yang telah melewati berbagai zaman, Mari menyatakan kekagumannya kepada Totong karena sudah mengikuti pemilu pertama dan selalu berkontribusi dalam setiap pemilu dan pilkada.
“Ini adalah contoh semangat yang patut ditiru, di mana dengan usia yang tak lagi muda, beliau masih berperan aktif sebagai pemilih.”
Mengenai kondisi kesehatan Totong saat hari pemilihan, Mari menjelaskan bahwa jika Totong tidak dapat datang ke TPS karena alasan kesehatan, maka petugas TPS akan datang ke rumahnya.
“Kami akan memastikan bahwa beliau tetap bisa mencoblos,” katanya.
Totong sendiri menyampaikan, pada saat muda, beliau muda tinggal di Subang, tidak ingat tahun berapa.
“Waktu muda tinggal di Pamanukan, tapi belum ada presiden, masih raja,” ujarnya.
Totong juga menyampaikan bahwa saat muda, hidupnya berpindah-pindah dan penuh perjuangan.
“Dulu ikut orang terus, hidup pindah-pindah,” kenangnya.
Baca Juga:Gus Shol Nyatakan Maju Pilkada, Mesin Politik Jalan, DPP PPP Turunkan Surat TugasPSI Targetkan Koalisi Bareng PKS di Kota Bekasi 2024
Meski sekarang hidup dalam kesederhanaan, dengan kegiatan sehari-hari memulung rongsok di jembatan, Totong tetap semangat.
“Sekarang juga hidup susah, kegiatan cuma mulung rongsok di jembatan. Tapi enggak ada yang sakit ini, cuma lemes aja. Makan lancar, apa aja dimakan, asal bukan pete,” ujarnya sambil tersenyum.