“Jumlah karyawan mengalami penurunan dan berada di titik terendah sejak September 2021. Hal ini merupakan dampak dari suku bunga tinggi yang menyebar ke seluruh dunia, secara alamiah, karena deflasi dan memburuknya kondisi kerja merupakan tren yang sama baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia,” kata Hosianna.
Menurut data S&P, perusahaan-perusahaan memilih untuk memangkas jumlah karyawan untuk ketiga kalinya dalam empat bulan terakhir.
Menurut laporan PMI Manufaktur S&P bulan Juli 2024, pada bulan Juli, produsen membuat keputusan untuk mengurangi pembelian mereka. Sejak Agustus 2021, ini adalah situasi pertama. Kehilangan staf terbesar dalam hampir tiga tahun juga terjadi dalam hal jumlah personel. Banyak kasus kontrak staf yang berakhir tanpa diperpanjang telah dilaporkan.
Baca Juga:Apple Raup Untung Besar Lagi, Penjualan iPhone Meningkat Berkat Diskon Gila-Gilaan!Bahaya! Ternyata Bumble Rawan Dimanfaatkan Hacker Untuk Membuntuti Pengguna
Banyak yang terpaksa mengurangi pengeluaran atau menahan diri karena tingginya jumlah PHK, yang menurunkan daya beli mereka. Meskipun terjadi penurunan selama tiga bulan terakhir, biaya makanan tetap sangat tinggi.
Sejak tahun 2022, telah terjadi tekanan yang luar biasa pada biaya pangan dan energi. Harga komoditas pangan dan energi melonjak pada Februari 2022 setelah pecahnya perang Rusia-Ukraina.
Harga makanan, yang bisa mencakup apa saja mulai dari telur, cabai, hingga minyak goreng, sering kali menjadi penyebab terbesar inflasi. Puncaknya terjadi pada awal September 2022 ketika harga bahan bakar naik dari subsidi dan Pertalite, solar, hingga Pertamax.
Kenaikan harga bahan bakar mendorong kenaikan harga barang-barang lain, seperti makanan dan transportasi. Ketika harga beras mulai naik pada akhir 2022 atau awal 2024, penduduk Indonesia akan semakin tertekan.
Menurut data bulanan PIHPSN, harga beras meningkat sebesar Rp 3.600, atau 28%, per kg pada Juli 2024 dibandingkan dua tahun sebelumnya, sementara harga minyak goreng meningkat Rp 1.300, atau 9,12%, dan harga gula naik Rp 3.200, atau 20,4%, per kg pada Juli 2024. Pada Februari 2024, harga beras telah memecahkan beberapa rekor dan berada di atas Rp 18.000/kg di beberapa tempat.
Makanan pokok di Indonesia meliputi beras, gula, dan minyak goreng, yang juga merupakan salah satu pengeluaran tertinggi keluarga. Bersama dengan ketiga komoditas tersebut, harga-harga pangan lainnya juga meningkat tajam, mulai dari telur hingga daging ayam.