KBEONLINE.ID– Perusahaan tambang milik negara, Holding MIND ID, mengungkapkan telah menyetorkan dividen sebesar Rp 18,5 triliun kepada negara sebagai hasil dari kinerja keuangan yang baik pada tahun fiskal 2023. Laba bersih sebesar Rp 27,5 triliun berhasil diraih MIND ID pada tahun 2023.
Setelah Bank BRI, jumlah tersebut menempatkan Holding BUMN Tambang ini sebagai penyumbang dividen terbesar kedua.
Dilo Seno Widagdo, direktur pengembangan bisnis dan manajer portofolio MIND ID, mengungkapkan hal ini.
Baca Juga:Laga Seru! China vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa yang Raih Kemenangan Pertama?Publik Dikejutkan, Tragedi Penembakan Terjadi Menjelang Pemilu di Mumbai
Dilo menambahkan bahwa laba bersih perusahaan hingga September 2024 sebesar Rp 27 triliun, dengan EBITDA mendekati Rp 39 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa hingga kuartal ketiga 2024, pencapaian laba perusahaan hampir sama dengan pencapaian laba tahun 2023 sebesar Rp 27,5 triliun.
Oleh karena itu, Rp 18,5 triliun kemarin kemungkinan besar merupakan dividen BUMN terbesar kedua setelah BRI. Apa kebijakan MIND ID pemerintah pada laporan keuangan 2024 belum saya ketahui. Ia menyatakan, “Kami siap membantu pemerintah.”
Dengan kinerja keuangan hingga September 2024, diharapkan juga dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 30 triliun pada akhir 2024.
“Kalau tahun lalu laba Rp 27,5 (triliun), tahun ini sudah Rp 27 (triliun). Kami berharap bisa menembus Rp 30-an (triliun),” tambahnya.
MIND ID, perusahaan tambang milik negara, menunjukkan kinerja keuangan yang luar biasa, dengan target laba bersih sebesar Rp 30 triliun pada akhir tahun 2024. Hal ini terlihat dari pendapatan yang hampir melampaui kesuksesan tahun sebelumnya hingga kuartal ketiga tahun 2024.
MIND ID juga terus meningkatkan posisinya sebagai salah satu penghasil dividen terbesar di Indonesia, dengan kehadiran yang signifikan di sektor pertambangan nasional.
Dengan EBITDA yang mendekati Rp 39 triliun tahun ini, Holding MIND ID berharap dapat terus memberikan nilai tambah bagi negara sambil mendorong kemajuan industri. Terdapat aspirasi yang kuat untuk mencapai tolok ukur yang lebih tinggi, menunjukkan bahwa perusahaan bersedia untuk membantu pemerintah dalam mencapai tujuan ekonomi nasional.