KBEonline.id – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / BKKBN RI meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang. Kamis, (5/12) kemarin.
Dalam sambutannya Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN RI Dr. Wihaji menegaskan, bahwa isu stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah. Prioritas ini, kata Wihaji, sudah sejalan dengan arahan Presiden.
Dia menjelaskan, Program Genting ini ditujukan untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat umum.
Baca Juga:Ketua PKS Karawang: Pilkada 2024 Kemenangan Masyarakat KarawangAnjlok, Partisipasi Pilkada Kota Bekasi Cuma 55 Persen, Terbawah di Jabar
“Data menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia saat ini mencapai 21,5%. Artinya, dari lima balita, satu di antaranya mengalami stunting. Ini bukan masalah sepele dan membutuhkan kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam mendukung gerakan ini, termasuk sektor swasta dan masyarakat umum. Program ini memiliki target 1 juta anak terlindungi dari risiko stunting dalam lima tahun ke depan.
Program Genting memberikan solusi konkret berupa edukasi, penyediaan nutrisi, akses air bersih, dan pola asuh yang baik. Wihaji juga menyoroti pentingnya data dalam pelaksanaan program ini untuk memastikan sasaran intervensi tepat dan efektif.
“Gerakan ini berbasis data sehingga setiap upaya bisa dikontrol dan dievaluasi secara bersama-sama,” tambahnya.
Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Dodo Suhendar menyampaikan komitmen Pemprov Jawa Barat untuk menurunkan angka stunting dari 21,7% menjadi 14% di tahun 2024.
“Kami mengambil langkah konkret, termasuk mendorong konsumsi protein hewani, edukasi gizi bagi ibu hamil, serta pemberian ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan,” katanya.
Program Genting disambut baik oleh Pemprov Jawa Barat, yang menilai kehadiran orang tua asuh dapat membantu mencegah stunting sekaligus mengatasi fenomena childfree akibat kendala ekonomi. Pendekatan gotong royong, atau sabilulungan, menjadi kunci sukses kolaborasi ini.
Baca Juga:Aep-Maslani Unggul, Tim Pemenangan Ajak Rekonsiliasi untuk Karawang MajuMomen Bupati Aep Kunjungi Ibu Kembar 4 Anak di RSUD Karawang, Beri Bantuan UMKM untuk Keluarga
Pada hari pertama pelaksanaan, program ini telah mencatatkan partisipasi sebanyak 11.298 orang tua asuh. Wihaji optimis target 1 juta anak dapat tercapai dalam waktu kurang dari lima tahun. “Ini adalah gerakan dari hati, melibatkan seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.