Warga Palestina Tegas Tolak Rencana Relokasi Trump, Siap Pertahankan Tanah Kelahiran

Warga Palestina Tegas Tolak Rencana Relokasi Trump
Warga Palestina Tegas Tolak Rencana Relokasi Trump
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Beberapa warga Palestina mulai speak up tentang pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang pemindahan warga. Mereka telah berjanji untuk terus mempertahankan tanah air mereka, yang saat ini diduduki oleh mitra AS, Israel, dan mereka menentang gagasan tersebut.

Trump sebelumnya menyarankan agar warga Gaza Palestina direlokasi ke Mesir dan Yordania, dua negara terdekat. Ia percaya bahwa hal ini dilakukan demi keamanan regional.

“Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita hanya membersihkan semuanya dan berkata: ‘Anda tahu, ini sudah berakhir’,” kata Trump.

Baca Juga:Dunia di Ambang Bencana! Jam Kiamat Makin Dekat ke Tengah MalamTeknologi Makin Canggih: Pekerjaan Ini Terancam Hilang Lebih Cepat dari yang Anda Bayangkan!

Pernyataannya langsung memicu perdebatan sengit. Dia dikritik karena mendukung pemindahan massal, terutama karena upaya sayap kanan Israel untuk membangun pemukiman ilegal di Gaza.

Saqr Maqdad, seorang penduduk Gaza utara, menyatakan bahwa meskipun Israel baru-baru ini menghancurkan wilayah pantai Palestina, ia akan tetap tinggal di sana. Ia menyatakan bahwa ia berkewajiban untuk mempertahankan tanah airnya karena banyak kenangan yang tersisa di Palestina.

Pada hari Selasa, (28/01), ia mengatakan kepada Al Jazeera, “Klaim Trump untuk memindahkan kami tidak nyata. Apakah dia mengharapkan kami pergi begitu saja setelah semua yang telah kami alami? Ini adalah rumah kami, dan kami akan tetap di sini.”

Kami tidak akan meninggalkan wilayah kami, ini adalah pesan untuk penjajah dan para pendukungnya. Apapun yang terjadi, kami akan tetap di sini.”

Menurut Saqr, apa yang ia pahami sebanding dengan apa yang dipikirkan dan diinginkan oleh warga Gaza lainnya. Ia menegaskan bahwa setiap warga Gaza siap untuk tinggal di daerah itu sampai akhir.

“Sekuat apa pun rencana politik, tidak akan bisa mengubahnya. Kami melawan penggusuran dengan setiap langkah yang kami ambil untuk kembali ke utara. Ini adalah wilayah kami. Di sinilah kami dilahirkan dan di sinilah kami akan meninggal.

Abu Suleiman Zawaraa menyampaikan suara yang sama di Gaza selatan, tepatnya di lingkungan Khan Younis. Petani berusia 76 tahun itu telah kembali menanam pohon zaitun dan jeruk di tanahnya setelah lahannya hancur akibat serangan militer Israel selama berbulan-bulan.

0 Komentar