KBEONLINE.ID– Bridgestone Corp, produsen ban global, mengungkapkan rencana untuk menutup pabriknya di Tennessee, Amerika Serikat. Sekitar 700 pekerja yang dipekerjakan di pabrik tersebut akan sangat terpengaruh oleh penutupan pabrik.
Selain itu, Bridgestone bermaksud untuk memangkas staf di divisi korporat, penjualan, dan operasi di Amerika Serikat serta kapasitas produksi dan personil di pabrik bannya di Des Moines, Iowa.
Fasilitas Bridgestone di Lanklaar, Belgia, akan ditutup pada paruh pertama tahun 2025, menurut laporan sebelumnya dari media Jepang Nippon. Ini adalah bagian dari upaya Bridgestone untuk menata ulang operasi di Eropa yang sedang berjuang untuk mendapatkan keuntungan.
Baca Juga:Tragis! Pesawat Medis Jatuh Saat Evakuasi Pasien Anak, Korban BerjatuhanDeepSeek dari China Bikin Geger! Model AI Canggih Ini Jadi Ancaman Baru bagi AS
Perusahaan mengklaim telah memberi tahu 111 pekerja tentang penutupan pabrik yang akan segera terjadi, yang dioperasikan oleh Bandag Europe NV, afiliasi Bridgestone. Produsen ban bus dan truk ini menutup pabriknya karena meningkatnya biaya produksi dan menurunnya penjualan, menurut stasiun media Belgia, VRT NWS.
Menurut manajemen perusahaan, banyaknya impor barang yang lebih murah dari Asia Timur merupakan alasan utama mengapa permintaan suku cadang untuk ban bus dan truk saat ini turun lebih dari sepertiga di Eropa.
Bridgestone berniat memangkas kapasitas produksi dan tenaga kerja di Brasil dan Argentina di kawasan Amerika Latin. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari rencana untuk merampingkan proses dan meningkatkan kemampuan bisnis untuk bersaing dalam menghadapi kesulitan ekonomi global.
Emily Weaver, juru bicara perusahaan, menyatakan, “Pemutusan hubungan kerja berdampak pada perusahaan, penjualan, dan operasi kami di Amerika, di mana penyesuaian kembali tingkat kepegawaian diperlukan untuk menanggapi lingkungan ekonomi yang penuh tantangan.”
“Dari hampir 44.000 karyawan kami di Amerika Utara dan Amerika Latin, hanya sekitar 4% karyawan yang meninggalkan perusahaan sebagai bagian dari pengurangan tenaga kerja baik secara sukarela maupun tidak sukarela,” katanya.