Kelangkaan LPG 3 Kg di Kabupaten Bekasi, Warga Keluhkan Antrean Panjang

kelangkaan gas LPG 3 kilogram
Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram yang terjadi dalam sepekan terakhir
0 Komentar

KBEonline.id – Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram yang terjadi dalam sepekan terakhir. Akibatnya, masyarakat terpaksa mengantre panjang untuk mendapatkan gas subsidi yang menjadi kebutuhan utama rumah tangga dan usaha kecil.

Dadi Suhendi (43), seorang pedagang Soto Mie di Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, merasakan langsung dampak sulitnya mendapatkan LPG 3 kg. Ia mengaku sudah berkeliling ke berbagai tempat, tetapi stok gas tetap langka.

“Saya sudah keliling ke beberapa tempat di sini, tapi gasnya nggak ada,” ujar Dadi saat diwawancarai pada Senin (3/2). Jika kondisi ini berlanjut, ia terpaksa menghentikan usahanya sementara. “Biasanya gampang, tapi sekarang malah harus antre panjang, kadang sampai kehabisan. Kalau gas nggak ada, ya saya nggak bisa jualan,” tambahnya.

Baca Juga:Pertamina: Pembelian LPG 3 Kg Hanya di Pangkalan Resmi, Pastikan Akses dan KetersediaanRegulasi Baru Bikin Gas Elpiji 3 Kg Mulai Langka di Purwakarta, Warga Ngeluh 

Situasi serupa terjadi di Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat. Warga harus rela datang sejak pagi ke pangkalan demi mendapatkan LPG 3 kg. Samadi (35), warga setempat, mengaku harus menunggu lebih dari satu jam untuk mendapatkan gas melon.

“Biasanya mudah didapat, tapi sekarang sulit. Kalau pun ada, harus antre panjang,” ujarnya.

Menurut pengelola pangkalan, stok LPG 3 kg yang datang dari dua agen berbeda masih sangat terbatas, sehingga tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan warga.

“Kami hanya mendapat pasokan terbatas dari dua agen, jadi tidak bisa mencukupi semua permintaan masyarakat,” kata salah seorang pemilik pangkalan yang enggan disebutkan namanya.

Kelangkaan gas LPG 3 kg ini diduga terjadi akibat distribusi yang tidak tepat sasaran. Gas bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin masih banyak digunakan oleh pelaku usaha dan rumah tangga mampu.

Selain itu, kebijakan pembatasan penjualan di tingkat pengecer serta kewajiban pembelian menggunakan KTP turut mempengaruhi ketersediaan gas di pasaran.

Menanggapi kondisi ini, pemerintah dan Pertamina mulai melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi LPG 3 kg agar lebih tepat sasaran. Namun, implementasi kebijakan ini masih menghadapi tantangan di lapangan.

Baca Juga:Efisiensi Anggaran, Binzein Serukan Perubahan Penganggaran Pemkab PurwakartaInfluencer Cosplay saat Review Program Mobil Pengantin Gratis dari Bupati Aep

Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan LPG 3 kg terus dipantau dan disalurkan ke pangkalan resmi guna mengatasi kelangkaan ini. “Kami terus memastikan pasokan LPG 3 kg tetap terdistribusi sesuai mekanisme yang berlaku agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

0 Komentar