Dedi Mulyadi Evaluasi Bantuan Sekolah, Opsi Beasiswa untuk Siswa Tidak Mampu  

Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi,
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, berencana mengubah sistem bantuan pendidikan bagi sekolah di provinsi tersebut.
0 Komentar

KBEonline.id – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, berencana mengubah sistem bantuan pendidikan bagi sekolah di provinsi tersebut. Ia menyatakan bahwa evaluasi akan dilakukan dengan mempertimbangkan dua opsi utama, yakni menyerahkan dana bantuan ke sekolah atau mengalihkan skema menjadi beasiswa langsung bagi siswa tidak mampu.

Menurut Dedi, langkah awal yang akan diambil adalah meminta sekolah menyerahkan data ijazah siswa yang masih tertahan akibat tunggakan biaya pendidikan. Setelah itu, pihak pemerintah provinsi akan melakukan verifikasi terhadap jumlah tunggakan yang sebenarnya sebelum memutuskan mekanisme pembayaran.

“Kita akan hitung berapa tunggakan siswa terhadap sekolah, nanti kita verifikasi apakah jumlahnya sesuai. Setelah itu, kita bayarkan,” ujar Dedi dalam keterangannya.

Baca Juga:Hujan Deras dan Angin Kencang Terjang Karawang, Ratusan Warga TerdampakWamen BUMN Resmikan Kebun Riset Kujang Kampioen di Karawang, Dorong Inovasi untuk Ketahanan Pangan 

Namun, Dedi menegaskan bahwa ke depannya program bantuan ini akan diubah. Jika sebelumnya dana bantuan diberikan langsung kepada sekolah, maka skema tersebut akan dialihkan menjadi beasiswa yang langsung menyasar siswa yang membutuhkan.

Perubahan kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan pendidikan benar-benar tepat sasaran dan dinikmati oleh siswa yang membutuhkan, bukan hanya menguntungkan pihak sekolah. Selain itu, sistem beasiswa ini diharapkan dapat memberikan keringanan finansial secara langsung kepada keluarga siswa yang kurang mampu.

Dedi juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses verifikasi tunggakan siswa. Ia memastikan bahwa pemerintah provinsi akan melakukan pengecekan secara mendetail agar tidak terjadi penyalahgunaan dana pendidikan.

Dengan kebijakan baru ini, diharapkan tidak ada lagi siswa yang kesulitan mendapatkan ijazah karena kendala biaya, serta memastikan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan berkeadilan di Jawa Barat.(aufa zahra)

0 Komentar