Viral Video Ayah di Cibitung Lempar Anak ke Jalan, Ketua RW: Dipicu Emosi Sesaat

Ayah lempar anak di bekasi
Sebuah video yang memperlihatkan seorang ayah melempar anaknya ke jalan yang tergenang air viral di media sosial.
0 Komentar

KBEonline.id – Sebuah video yang memperlihatkan seorang ayah di Perumahan Logam Bangun Setia 2, Desa Muktiwari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, melempar anaknya ke jalan yang tergenang air viral di media sosial.

Ketua RW 018 Perumahan Logam Bangun Setia 2, Mulyadi, mengungkapkan bahwa tindakan FY, sang ayah, diduga dipicu oleh emosi sesaat akibat tangisan anaknya yang tak kunjung berhenti.

“Awalnya, suami meminta anaknya diserahkan ke ibunya yang berada di luar rumah. Namun, entah bagaimana, anak itu kembali kepada ayahnya sambil terus menangis. Karena sudah dua kali anaknya kembali dan tetap menangis, muncullah emosi sehingga terjadi kejadian tersebut,” ujar Mulyadi di Cibitung, Kamis (13/2).

Baca Juga:Kolaborasi PWI Karawang – Sharp Indonesia Buat Kebun Hydro PenaBrakkk! Gerbang Changsin Dibuka, Warga: Terima Kasih Pak Bupati Aep!

Berdasarkan informasi warga, insiden itu terjadi pada Kamis (29/1) lalu, tetapi baru diketahui Mulyadi setelah videonya viral di media sosial pada Sabtu (8/2). Dari hasil penelusuran, video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok milik istri pelaku.

“Setelah kami telusuri, ternyata yang pertama kali mengunggah adalah istrinya sendiri,” tambahnya.

Mulyadi menyebut bahwa keluarga tersebut selama ini dikenal baik dan tidak pernah memiliki masalah dengan warga sekitar. FY, yang bekerja sebagai buruh lepas, juga dikenal aktif bersosialisasi.

“Sehari-hari mereka berkomunikasi dengan warga dengan baik. Bahkan pagi sebelum kejadian, mereka masih terlihat bersama tanpa ada tanda-tanda masalah,” ungkapnya.

Terkait kasus ini, Mulyadi berharap bisa diselesaikan secara damai antara suami dan istri. Ia telah mencoba memberikan saran kepada istri pelaku sebelum wanita tersebut pergi ke rumah orang tuanya, namun hingga kini masih mempertimbangkan keputusannya.

“Sebagai Ketua RW, saya tentu ingin masalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Memang perbuatannya melanggar hukum, tapi yang saya pikirkan juga adalah anak-anaknya. Mereka masih sekolah, butuh biaya, dan ada tanggungan rumah. Semoga ada jalan tengah agar keluarga ini bisa berdamai,” pungkas Mulyadi.

0 Komentar