DPPKB Karawang Gelar Pelayanan Grebek Pasar, Layani 118 Akseptor KB

DPPKB Karawang Gelar Pelayanan Grebek Pasar
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang menggelar pelayanan KB Grebek Pasar. --KBEonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang menggelar pelayanan KB Grebek Pasar pada Rabu, 26 Februari 2025.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, khususnya metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Puskesmas Adiarsa, Kecamatan Karawang Timur dan Puskesmas Telukjambe Timur.

Baca Juga:Samsung Memperkenalkan Rangkaian Smartphone Galaxy A Series Terbaru: Galaxy A56 5G, A36 5G, dan A26 5GDorong Produk Lokal, Pemkab Karawang Gelar Program Parsel Lebaran

Ketua Tim Bina Kesetaraan KB DPPKB, Veri Andriyanti, mengungkapkan bahwa setiap titik pelayanan ditargetkan melayani minimal 50 akseptor.

“Untuk Kabupaten Karawang, kami melaksanakan pelayanan di dua titik dengan target 118 sasaran. Dari jumlah tersebut, sebanyak 108 orang menggunakan kontrasepsi jangka panjang,” jelasnya.

Veri menambahkan bahwa pemilihan lokasi di puskesmas dilakukan untuk mempermudah monitoring dan aksesibilitas masyarakat.

“Di Karawang Timur, pelayanan dipusatkan di Puskesmas Adiarsa yang hanya berjarak sekitar 400 meter dari Pasar Johar. Sementara di Telukjambe Timur, pelayanan berlangsung di Puskesmas Telukjambe yang juga berjarak sekitar 400 meter dari pasar,” tambahnya.

Jenis kontrasepsi yang diberikan dalam layanan ini cukup beragam. Untuk kontrasepsi jangka panjang, tersedia IUD dan implan, sedangkan kontrasepsi non-MKJP meliputi pil KB, kondom, dan suntik KB.

Veri menjelaskan bahwa pelayanan Metode Operasi Wanita (MOW) telah dilaksanakan sebelumnya pada Februari, sedangkan Metode Operasi Pria (MOP) dijadwalkan pada April mendatang bertepatan dengan momentum MOP MURI.

Antusiasme masyarakat terhadap layanan ini cukup tinggi. Sebelum menerima pelayanan, para akseptor terlebih dahulu mendapatkan sesi KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) serta konseling guna memastikan pemilihan metode KB sesuai dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga:Polsek Babelan Tangkap Enam Remaja Tawuran, Bawa Senjata Tajam dan Diduga NarkobaRamadan, Waktu Kembali ke Jalan-Nya

Meskipun kegiatan ini berjalan lancar, Veri mengakui adanya tantangan di lapangan, terutama keterbatasan tenaga medis.

“Jumlah tenaga medis yang terbatas membuat proses pelayanan membutuhkan waktu lebih lama. Namun, kami tetap berupaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” tutupnya.(aufa zahra)

0 Komentar