KBEonline.id – Junk food, atau makanan cepat saji, telah menjadi favorit banyak orang. Rasanya yang gurih, penyajiannya yang cepat, serta tampilannya yang menarik membuatnya sulit untuk ditolak. Tak heran jika makanan ini sering menghiasi media sosial. Namun, di balik daya tariknya, junk food menyimpan berbagai dampak negatif bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.
Meski menawarkan kelezatan instan, konsumsi junk food secara berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius. Beberapa di antaranya adalah obesitas, depresi, gangguan pencernaan, penyakit jantung, stroke, kanker, hingga diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan oleh kandungan junk food yang umumnya rendah nutrisi tetapi tinggi lemak, gula, dan garam.
Memang ada beberapa jenis makanan cepat saji yang lebih sehat seperti salad, sushi, atau sandwich. Namun, sebagian besar junk food tetap berpotensi merugikan tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan.
Baca Juga:Disdukcapil Karawang Resmikan Gerai KTP-el di Mall CikampekKomitmen Gakkum LH Tuntaskan Kasus Pidana dan Sengketa Lingkungan
Mengonsumsi junk food selama beberapa hari berturut-turut dapat berdampak buruk pada kemampuan otak dalam berpikir dan mengingat. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan gula dan lemak dalam junk food dapat mengganggu fungsi memori otak, terutama di bagian hippocampus yang berperan penting dalam proses belajar dan ingatan.
Selain memengaruhi otak, junk food juga dapat mempercepat proses penuaan. Kandungan dalam makanan ini dapat memicu inflamasi atau peradangan dalam tubuh yang berdampak pada kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih mudah berkeriput dan mengalami penuaan dini. Bahkan, konsumsi junk food secara terus-menerus dapat memperpendek telomer—struktur kromosom yang menjadi indikator usia biologis seseorang.
Salah satu efek mengejutkan dari junk food adalah kemampuannya untuk membuat seseorang kecanduan. Junk food bekerja dengan cara merangsang sistem penghargaan di otak mirip dengan cara kerja zat adiktif seperti kokain. Ketika kecanduan sudah terjadi, mengontrol nafsu makan menjadi semakin sulit.
Lebih jauh lagi, kecanduan junk food dapat memicu depresi. Ketika tidak mengonsumsi makanan ini, seseorang mungkin merasa sulit menghadapi stres atau tekanan emosional. Menurut data dari National Library of Medicine, konsumsi junk food juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental dan perilaku agresif pada anak-anak serta remaja. Oleh karena itu, membiasakan pola makan sehat sejak dini sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.