BEKASI, KBEonline.id – Kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi saat ini mengalami tekanan. Untuk menjaga stabilitas keuangan daerah, opsi peminjaman ke bank menjadi alternatif terakhir yang dipertimbangkan.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bekasi, Hudaya, mengungkapkan bahwa meskipun opsi pinjaman disiapkan, hingga kini langkah tersebut belum direalisasikan.
Ia menjelaskan, pendapatan daerah berasal dari berbagai sektor, seperti dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi, pajak daerah, retribusi, serta pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Namun, ketidakstabilan ekonomi membuat pendapatan belum sepenuhnya masuk ke kas daerah, sementara belanja daerah terus berjalan.
Baca Juga:Viral! Tumpukan Limbah Medis B3 Dibuang Sembarangan ke Kampung Bedeng, Warga Geram Minta Polisi Tangkap PelakuTak Hanya Pembalut, Warga Karangligar Temukan Tumpukan Limbah B3 Diduga Dibuang RS di Karawang
“Kondisi keuangan di awal Maret mengalami tekanan karena ada kewajiban pembayaran, terutama untuk infrastruktur, sedangkan sumber pendapatan belum masuk sepenuhnya,” ujar Hudaya.
APBD Kabupaten Bekasi tahun ini tercatat sebesar Rp8,4 triliun, tetapi realisasi dana masuk dilakukan secara bertahap.
Beban Gaji PPPK Membengkak
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron, mengaku belum menerima informasi resmi terkait rencana peminjaman tersebut. Namun, ia menilai langkah tersebut masih bisa diterima jika digunakan untuk kepentingan produktif.
“Jika pinjaman ini hanya sebagai dana talangan dan digunakan untuk membiayai program produktif, tentu masih bisa dipertimbangkan. Yang penting, bukan untuk keperluan konsumtif,” tegasnya.
Ade juga menyoroti tingginya belanja pegawai akibat pengangkatan sekitar 9.000 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Menurutnya, kondisi ini membuat anggaran untuk gaji dan tunjangan pegawai melampaui 30 persen dari total APBD.
“Perlu ada kebijakan strategis dari pemerintah daerah untuk menggali lebih banyak potensi pendapatan daerah agar keuangan tetap stabil,” ujarnya.
Pemkab Bekasi kini berupaya melakukan berbagai inovasi guna mengatasi tekanan keuangan, termasuk memperkuat koordinasi dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) serta menggali sumber-sumber pendapatan baru. (Iky)