KARAWANG, KBEonline.id – Pemerintah Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, menggelar acara halal bihalal sebagai bentuk memperkuat tali silaturahmi dan tekad bersama dalam mewujudkan Purwadana sebagai desa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Acara yang digelar pada Kamis (10/4) tersebut dihadiri oleh seluruh perangkat desa, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), tokoh masyarakat, tokoh agama, unsur kepolisian, dan perwakilan dari Kecamatan Telukjambe Timur.
Kepala Desa Purwadana, E. Heryana, menyampaikan bahwa kegiatan halal bihalal ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antar perangkat desa dan seluruh elemen masyarakat. “Hari ini kami menggelar halal bihalal untuk membangun silaturahmi perangkat Desa Purwadana,” ujarnya, Kamis, 10/4/2025.
Baca Juga:Pembongkaran Bangli di Desa Karang Asih, Cikarang Utara: Warga Setuju, Satu Menolak TandatanganPemkab Karawang Resmi Launching Program 'Karawang Nyaah Ka Kolot'
Ia mengatakan, acara ini juga sebagai momentum untuk menyatukan komitmen dalam membangun desa ke arah yang lebih baik. “Kami bertekad dan berkomitmen untuk membangun dan berjuang menuju Purwadana yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua BPD Desa Purwadana, Lukman N. Iraz, mengatakan bahwa kegiatan halal bihalal merupakan tradisi rutin yang selalu dilakukan setiap usai Hari Raya Idulfitri. “Setiap setelah Lebaran, pemerintah desa selalu menggelar kegiatan halal bihalal,” jelasnya.
Menurut Lukman, tahun ini acara halal bihalal terasa lebih istimewa karena dihadiri oleh para ketua DKM dari berbagai masjid di wilayah Purwadana. “Kegiatan ini juga sekaligus untuk menegaskan rencana-rencana kerja yang akan dilakukan pemerintah desa beberapa bulan ke depan dalam merealisasikan APBDes,” paparnya.
Sekretaris Kecamatan Telukjambe Timur, Asep Sunarya, turut memberikan apresiasi atas inisiatif Desa Purwadana dalam mengadakan kegiatan tersebut. “Gebrakan-gebrakan yang dilakukan Desa Purwadana sangatlah bagus, termasuk kegiatan halal bihalal hari ini,” ungkapnya.
Ia menilai acara tersebut mampu mempererat hubungan antara pemerintah desa dan para tokoh agama. “Dengan kegiatan ini, pemerintah desa semakin dekat dengan para ustaz, ustazah, dan juga kalangan umaro,” tuturnya.
Asep juga mengakui bahwa seharusnya kegiatan halal bihalal terlebih dahulu dilaksanakan di tingkat kecamatan. “Seharusnya kami laksanakan lebih dulu di kecamatan, namun karena Selasa kemarin saya dan camat dipanggil bupati, maka belum sempat digelar,” terangnya.