Sebenarnya Bagaimana Asal Muasal Dibuatnya Pemanis Buatan? Inilah Jawabannya

Asal Usul Pemanis Buatan
Ilustrasi Gambar Asal Usul Pemanis Buatan (Nusantara 62)
0 Komentar

KBEonline.id – Rasa manis yang kita nikmati tidak hanya berasal dari gula pasir seperti gula tebu atau gula jagung. Faktanya, ada ratusan senyawa, baik yang alami maupun sintetis, bahkan yang bukan organik, yang mampu menciptakan sensasi manis di lidah kita.

Beberapa tanaman mengandung senyawa penghasil rasa manis yang disebut glikosida, yang merupakan turunan gula alami. Seberapa manis sesuatu terasa sangat bergantung pada seberapa kuat molekul-molekul tersebut berinteraksi dengan reseptor rasa manis di lidah kita. Semakin kuat interaksinya, semakin intens rasa manis yang kita rasakan.

Para ilmuwan dari perusahaan Senomyx berhasil mengidentifikasi tunas pengecap yang bertanggung jawab atas persepsi rasa manis ini. Gula pasir dan berbagai pemanis buatan bekerja dengan mengikat reseptor ini, lalu mengirim sinyal ke otak bahwa kita sedang menikmati sesuatu yang manis.

Baca Juga:DPRD Karawang Minta Larangan Galang Dana  di Jalan  oleh Gubernur KDM Tidak Matikan Semangat Gotong RoyongMengapa Kucing Tetap Dapat Melihat di Kegelapan? Inilah Alasannya

Reseptor-reseptor ini tersebar di permukaan sel lidah dan bagian dalam mulut, bertugas mengirim pesan ke otak tentang rasa yang kita konsumsi.

Pemanis buatan sendiri adalah senyawa yang dirancang untuk meniru rasa manis gula. Beberapa jenis pemanis ini rendah kalori karena jauh lebih manis daripada gula, sehingga hanya dibutuhkan sedikit saja untuk menghasilkan rasa manis yang sama. Ada juga pemanis yang tidak mengandung kalori sama sekali, karena tubuh kita tidak bisa memetabolisme mereka—mereka hanya melewati sistem pencernaan tanpa diserap.

Salah satu pemanis buatan pertama yang ditemukan adalah sakarin. Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja oleh ahli kimia Constantine Fahlberg pada tahun 1879. Setelah seharian bekerja dengan bahan tar batu bara, Fahlberg pulang tanpa mencuci tangannya. Saat makan malam, ia merasakan roti yang dimakannya terasa sangat manis. Setelah menanyakan kepada istrinya dan mengetahui dia tidak menambahkan gula, Fahlberg menyadari bahwa rasa manis itu berasal dari tangannya sendiri. Keesokan harinya, ia kembali ke laboratorium untuk mencoba dan menemukan senyawa manis tersebut.

Penemuan pemanis buatan lainnya juga terjadi secara kebetulan, misalnya ketika para peneliti menjilat jari mereka setelah mencoba obat atau merokok di dekat senyawa yang menghasilkan rasa manis.

0 Komentar