KBEonline.id – Kuda laut adalah makhluk laut yang benar-benar istimewa dan unik. Selain kemampuan luar biasa mereka untuk mengubah warna tubuh sebagai bentuk kamuflase, kuda laut juga memiliki cara berkembang biak yang sangat berbeda dari kebanyakan hewan lainnya. Yang paling mencengangkan adalah peran kuda laut jantan yang justru bertanggung jawab untuk mengandung dan melahirkan, bukan betinanya.
Sistem kehamilan pada kuda laut benar-benar terbalik dari yang biasa kita kenal. Setelah proses pembuahan terjadi, telur-telur yang dihasilkan oleh betina dipindahkan ke kantong khusus yang dimiliki oleh sang jantan. Di sinilah telur-telur tersebut akan berkembang dengan perlindungan penuh dari sang ayah. Fase ini membutuhkan investasi waktu dan tenaga yang luar biasa dari kuda laut jantan, yang menjadi “ibu” sekaligus “ayah” bagi calon keturunannya.
Dalam kantong induk jantan, telur-telur tersebut tidak hanya mendapatkan perlindungan fisik, tetapi juga suplai oksigen yang sangat penting untuk perkembangan mereka. Proses kehamilan ini berlangsung selama 14 hingga 28 hari, sebagaimana dijelaskan oleh Discover Wild Life. Setelah masa tersebut, kuda laut jantan akan melahirkan anak-anaknya yang kecil dan rapuh, yang disebut benur.
Baca Juga:Mengapa Gurita Memakan Lengannya Sendiri? Inilah AlasannyaTahukah Kamu Kalau Kuda Tidak Bisa Muntah? Kenapa Alasannya?
Namun, kehidupan benur kuda laut tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi ancaman predator yang terus mengintai selama beberapa minggu pertama setelah kelahiran. Hanya sebagian kecil dari mereka yang berhasil bertahan hidup hingga dewasa, menjadikan perjuangan hidup mereka sangat berat sejak awal.
Betina kuda laut memainkan peran penting dalam siklus ini dengan menyerahkan telur-telurnya kepada sang jantan agar bisa fokus memproduksi lebih banyak telur lagi. Dengan begitu, begitu jantan selesai melahirkan, betina sudah siap untuk mengandung kembali dan memulai siklus baru. Cara ini memungkinkan pasangan kuda laut untuk terus menghasilkan dan mengerami telur secara berkelanjutan selama musim kawin, sehingga mereka dapat memaksimalkan peluang keturunan yang berhasil bertahan hidup.
Strategi reproduksi ini, yang dikenal dengan istilah brooding, sangat ideal bagi ikan seperti kuda laut yang menghasilkan telur dalam jumlah relatif kecil. Namun, karena pembuahan terjadi secara eksternal, risiko kehilangan benur cukup tinggi. Kuda laut juga menghadapi tantangan besar untuk mengawasi dan merawat ribuan telur mereka yang tersebar.