KBEonline.id – Gurita dikenal sebagai salah satu makhluk laut paling cerdas dan menakjubkan. Mereka bisa berubah warna dan bentuk dalam sekejap, menyelinap melalui celah-celah sempit, bahkan memecahkan teka-teki layaknya ilmuwan bawah laut. Namun, ada satu perilaku aneh yang membuat banyak orang bertanya-tanya: beberapa gurita ternyata menggigit dan bahkan memakan tangannya sendiri. Awalnya, para ilmuwan menduga ini hanya karena kelaparan. Tapi anehnya, meski diberi makan cukup, mereka tetap melakukannya. Jika bukan karena lapar, lalu apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa makhluk secerdas ini bisa sampai menyakiti dirinya sendiri?
Fenomena ini disebut automutilasi, yaitu kondisi di mana hewan tanpa sadar melukai tubuhnya sendiri. Pada gurita, salah satu penyebabnya adalah infeksi yang menyerang sistem saraf mereka. Ketika penyakit ini menyusup, sinyal di otak menjadi kacau, sehingga tubuh bertindak di luar kendali.
Penelitian oleh Dr. Bernd Budelmann mengungkap bahwa sebelum gurita mulai menggigit tangannya, mereka menunjukkan perilaku aneh. Tentakelnya bergerak tanpa arah, tubuhnya limbung, dan gerakannya tidak lagi selaras. Beberapa hari kemudian, mereka mulai menggigit satu atau dua tentakel, yang kemudian melemah dan akhirnya berujung pada kematian dalam hitungan hari.
Baca Juga:Tahukah Kamu Kalau Kuda Tidak Bisa Muntah? Kenapa Alasannya?LBH Disabilitas Nusantara Hadir Bantu Masyarakat Perjuangkan Hak- haknya
Yang membuat para ilmuwan semakin bingung, saat otak gurita diperiksa, tidak ditemukan kerusakan yang jelas. Bahkan, beberapa gurita hanya menggigit tangannya tanpa menelannya. Ini menunjukkan bahwa perilaku tersebut bukanlah akibat lapar, melainkan sinyal bahwa sistem saraf mereka kehilangan kendali dan mulai menyerang tubuhnya sendiri.
Di alam liar, gurita hidup bebas dan penuh tantangan. Mereka dapat menyelinap ke celah-celah karang, berburu dengan strategi cerdas, dan melarikan diri dari bahaya. Namun, ketika dipenjara dalam akuarium, dunia mereka menjadi sangat terbatas. Tidak ada lagi tantangan berburu, tempat bersembunyi yang aman, atau ruang gerak yang luas.
Tekanan dan stres mulai menumpuk tanpa jalan keluar. Studi menunjukkan bahwa fenomena menggigit diri sendiri ini lebih sering terjadi pada gurita yang hidup di penangkaran. Kondisi air yang kurang ideal, lingkungan yang monoton, dan minimnya rangsangan mental membuat mereka stres berat. Ketika tekanan ini mencapai puncak, beberapa gurita melakukan autophagy—menggigit tubuhnya sendiri sebagai cara melampiaskan stres yang tak tertahankan.