BEKASI, KBEonline.id – Ratusan warga asal Banyuwangi yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) tumpah ruah di halaman Gedung Juang Tambun, Desa Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (27/4). Mereka mengikuti kegiatan Halal Bihalal dan Gebyar Seni Budaya Ikawangi Pusat Jakarta dengan mengenakan batik serta udeng khas Banyuwangi.
Ketua Umum Ikawangi Pusat, Mayjen Purnawirawan Rusdi Ma’sum mengungkapan dengan momentum halal bihalal hari raya idul fitri 1.446 Hijriah ini, warga banyuwangi yang berada diluar tanah kelahirannya dapat menjadi moderator dan motivator mendukung segala bentuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada ditempatnya berpijak.
“Walaupun otak kita selalu membangun Banyuwangi, tapi jangan lupa kita hidup di wilayah orang, kasarnya begitu. Ada yang di Jakarta, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Sumedang, Cibinong, Bandung dan lainnya. Kita harus tetap ingat bertempat tinggal disini, sehingga kita harus ikut memajukan,” ucap Mayjen Purnawirawan Rusdi Ma’sum di Gedung Juang Tambun, Minggu (27/4).
Baca Juga:Angka Pengangguran Bekasi Meningkat, Begini Cara Disnaker Hadapi Masalah Besar Ini!VIRAL! Pasar Cikarang Ganggu Lalu Lintas, Warga Minta Solusi Segera
Menurutnya, halal bihalal ini juga menjadi ajang silaturahmi dengan antar warga Banyuwangi yang tersebar di 17 Korwil lebih dibawah naungan Ikawangi. Selain itu juga dapat semakin melekatkan nilai-nilai leluhur dan budaya Banyuwangi sehingga dapat meningkatkan citra positif Kabupaten Banyuwangi di wilayah lain.
“Ke depan kita ingin membentuk forum komunikasi dan silaturahmi ikawangi dunia dan indonesia khususnya. Sehingga semuanya punya induk. Tentunya ini dibutuhkan dukungam bupati Banyuwangi,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan dengan adanya Ikawangi ini semoga menjadi penyemangat baru untuk terus mempromosikan Kabupaten Banyuwangi dikancah nasional maupun dunia. Setiap kunjungannya ke wilayah lain, lanjut Ipuk, ia juga menyempatkan diri menemui Ikawangi di daerah-daerah guna memupuk komunikasi serta silaturahmi berkelanjutan demi menjaga DNA Kabupaten Banyuwangi.
“Mereka adalah pahlawan-pahwalan bagi warga Banyuwangi, ditengah lingkungan yang asing tapi mereka mampu bertahan. Mudah-mudahn ini menjadi kolaborasi, dimana pun kita berada, kita punya peran, karna DNAnya warga Banyuwangi adalah kreatifitas. Jadi dimana pun warga banyuwangi berada bisa hidup bisa punya peran,” terang Ipuk.