KBEonline.id – Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa air laut terasa asin? Jawabannya terletak pada banyaknya unsur kimia yang terlarut di dalamnya, terutama Natrium Klorida (NaCl) atau yang lebih kita kenal sebagai garam dapur. Tapi, dari manakah asal unsur kimia ini?
Secara alami, sebagian besar unsur kimia ini berasal dari batuan. Mudahnya begini, dalam siklus hidrologi yang kita pelajari di sekolah dasar, saat hujan turun (presipitasi), air akan terbagi menjadi dua: sebagian meresap ke dalam tanah dan berinteraksi dengan batuan, sementara sebagian lainnya tetap berada di permukaan.
Air sungai dan air danau “relatif” tidak asin karena minimnya interaksi antara air dengan batuan. Waktu yang singkat tidak memungkinkan air untuk melarutkan unsur-unsur kimia yang ada di batuan secara maksimal, sehingga kadar ion yang terlarut lebih sedikit. Kandungan ion yang rendah inilah yang membuat air sungai “relatif” tidak asin.
Baca Juga:Makna Perpisahan Sekolah Bagi Siswa, Simfoni Akhir yang Menjadi Awal BaruPluto: Dari Planet Kecil Jadi Planet Kerdil, Mengapa Statusnya Berubah?
Lalu, bagaimana dengan danau air asin yang ada di berbagai belahan dunia?
Secara umum, danau terbagi menjadi dua jenis: danau terbuka dan danau tertutup.
Danau terbuka adalah danau yang menerima suplai air, tetapi juga mengalirkan air tersebut ke tempat lain melalui aliran permukaan yang membentuk sungai. Biasanya, air dari danau terbuka akan bermuara ke laut, menciptakan sirkulasi air yang terus-menerus. Tingkat presipitasi (hujan) di danau jenis ini biasanya lebih tinggi daripada evaporasi (penguapan), sehingga kadar unsur terlarutnya relatif lebih rendah karena air terus berganti.
Berbeda dengan danau tertutup, yang hanya menerima suplai air tanpa memiliki saluran pembuangan atau outlet permukaan. Akibatnya, tidak ada jaringan air permukaan yang terbentuk dari danau ini.
Tingkat penguapan (evaporasi) di danau tertutup biasanya lebih tinggi daripada tingkat presipitasinya. Proses akumulasi dan evaporasi yang tinggi inilah yang menyebabkan kandungan ion terlarut di danau tertutup menjadi sangat tinggi, meskipun interaksi antara air dengan batuan di area tersebut mungkin lebih kecil. Saat terjadi penguapan, hanya molekul H2O saja yang berubah fase dari cair ke gas, sementara unsur-unsur kimia terlarut tetap tertinggal. Seiring waktu, konsentrasi garam dan mineral lainnya semakin meningkat, menciptakan danau dengan air yang sangat asin.