KARAWANG, KBEonline.id – Aksi copet cemari keberangkatan jemaah haji kloter 3 Karawang di Kompleks Islamic Center, Jumat 2 Mei 2025. Ironisnya, pelaku berpura-pura sebagai pengantar calon haji, dengan mengenakan pakaian muslimah. Aksi copet perempuan itu berhasil digagalkan oleh petugas Satpol PP Karawang yang saat itu tengah melakukan tugas pengamanan di lokasi.
Suasana haru dan penuh doa mengiringi keberangkatan jemaah haji kloter 3 di Kompleks Islamic Center Karawang, Jumat pagi, 2 Mei 2025. Namun, di tengah keramaian yang dipenuhi isak tangis dan pelukan perpisahan, sebuah kejadian tak terduga mencoreng momen sakral tersebut: aksi pencopetan.
Ironisnya, pelaku adalah perempuan yang menyamar layaknya pengantar calon jemaah. Ia tidak sendirian. Bersama dua rekannya, mereka menyusup ke kerumunan dengan rencana licik. Namun keberuntungan tak sepenuhnya berpihak pada mereka.
Baca Juga:Pemkab Bekasi Desak Perumahan Astom Residence Lakukan Pembongkaran Sendiri Reruntuhan Bangunan di Saluran Milad PKS ke-23 : Konsolidasi Nasional dan Bimtek Nasional, Pererat Soliditas & Tingkatkan Kapasitas
“Modusnya berpura-pura sebagai keluarga calon haji. Satu pelaku masuk ke tengah kerumunan dan mengambil dompet korban, lalu secara estafet dompet itu dipindahkan ke rekannya,” ungkap Kasi Opsdal Satpol PP Karawang, Tata Suparta, mewakili Kasatpol PP Basuki Rahmat.
Kejadian berlangsung cepat, namun anggota Satpol PP yang berjaga tak kalah sigap. Mereka segera mengejar dan berhasil mengamankan salah satu pelaku di lokasi. Sial bagi pelaku, namun menjadi berkah bagi korban asal Pangkalan, yang sempat kehilangan dompet berisi uang tunai Rp750 ribu.
“Dari tangan pelaku kami hanya menemukan Rp150 ribu. Sisanya dibawa kabur dua rekannya yang belum tertangkap,” tambah Tata.
Pelaku yang diamankan diketahui berasal dari wilayah Cikampek. Ia mengenakan busana muslimah untuk mengelabui petugas dan pengunjung. Setelah diamankan dan diperiksa, pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Karawang Kota untuk proses hukum lebih lanjut.
Di tengah hiruk-pikuk keberangkatan menuju Tanah Suci, kisah ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan tetap harus dikedepankan, bahkan dalam suasana yang seharusnya penuh berkah. (Siska)