BEKASI, KBEonline.id – Pagi yang tenang di sebuah kontrakan di Kampung Rawajulang, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikarang Barat, berubah menjadi mimpi buruk bagi Siti Rohanti (46).
Ia mengalami luka parah dan kehilangan pergelangan tangan kiri setelah diserang mantan kekasihnya dengan sebilah golok, Selasa (06/05/2025).
Sekitar pukul 10.20 WIB, Siti tengah beristirahat di dalam kamar, sementara adiknya, Surati, sedang memasak di dapur. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu cukup keras.
Baca Juga:Komdigi Koordinasi dengan Kemnaker Terkait PHK Massal WartawanPemerintah Siapkan 3.000 Rumah Untuk Wartawan, Ara: Wartawan Berhak Dapat Hunian Layak
“Adiknya sempat tidak menggubris karena sedang memasak. Namun, karena ketukan terus berlanjut, ia membangunkan korban,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.
Siti terbangun dan mengintip dari jendela. Ia mengenali sosok yang mengetuk sebagai AG, mantan pacarnya sekaligus bawahan di tempat kerja. Tak berselang lama, AG mendobrak pintu dan masuk sambil membawa golok.
Tanpa banyak bicara, AG langsung membabi buta menyabetkan golok ke arah Siti. Serangan brutal itu menyebabkan luka robek di leher, pundak, dan putusnya pergelangan tangan kiri korban.
Surati yang mencoba menghentikan aksi pelaku ikut terluka di bagian telapak tangan kirinya akibat sabetan golok.
“Setelah menyerang, pelaku langsung kabur membawa senjata tajamnya,” tambah Onkoseno.
Dalam kondisi bersimbah darah, Siti sempat dibalut lukanya oleh sang adik sebelum keluar rumah dan meminta pertolongan warga. Warga yang melihat kejadian segera membawanya ke rumah sakit.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengatakan bahwa korban selamat dan masih menjalani perawatan intensif. Identitas pelaku telah dikantongi, dan polisi tengah melakukan pengejaran.
Baca Juga:Siswa SMK Bina Karya 1 Mendukung Program Pembinaan di Barak MiliterJanuari-Maret, Karawang Dilanda 53 Bencana, Ini Rinciannya..
Diketahui, Siti dan AG pernah menjalin hubungan asmara sejak 2022 namun berakhir di tahun 2023. Pada Maret 2025, pelaku sempat mendatangi korban dan marah-marah terkait masalah pekerjaan. Ia merasa dipersulit dalam proses pengangkatan sebagai karyawan tetap.
“Motif awal diduga karena dendam pribadi dan masalah pekerjaan,” pungkas Mustofa. (Iky)