Desa Karangjaya Siap Jadi Desa Wisata, Angkat Budaya dan Inovasi Pertanian

Desa Wisata
Subkoordinator Kelompok Subtansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif, Kustia Wildan Priyana. --KBEonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Desa Karangjaya yang terletak di Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, tengah bersiap menyandang status baru sebagai desa wisata. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari program pengembangan pariwisata lokal yang mengedepankan budaya, kreativitas, dan inovasi masyarakat.

Peresmian desa wisata Karangjaya dijadwalkan berlangsung pada 17 Mei 2025 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Tak hanya Karangjaya, tujuh desa lainnya yang memiliki potensi serupa juga akan turut diresmikan pada hari yang sama.

Subkoordinator Kelompok Subtansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif, Kustia Wildan Priyana, menyampaikan bahwa Desa Karangjaya telah memiliki lima potensi wisata unggulan yang kini tengah difokuskan pengembangannya. Potensi tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Baca Juga:Pemeliharaan Conblock di Jalan Tuparev Karawang Tanpa Dibiayai APBD, Ini SebabnyaObat Kedaluwarsa dan Data Ganda di Kabupaten Bekasi Jadi Sorotan BPK

“Kekuatan wisata Karangjaya tidak hanya terletak pada kekayaan budayanya, tetapi juga pada kreativitas warganya dalam mengolah potensi desa menjadi daya tarik wisata,” ujar Wildan saat ditemui.

Adapun lima potensi wisata tersebut antara lain kesenian Sisingaan, tradisi pembuatan dodol (Ngadodol), pertunjukan tari Jaipong dan Goyang Karawang, wisata pertanian greenhouse hidroponik melon, serta kegiatan Ngagowes Kalembur yang memadukan olahraga dan rekreasi alam.

Kesenian Sisingaan menjadi salah satu ikon budaya desa yang sarat makna sejarah dan semangat kebersamaan. Selain itu, tradisi Ngadodol memperkenalkan wisata edukatif dengan nilai gotong royong dan keterampilan kuliner lokal yang diwariskan secara turun-temurun.

Pengunjung juga diajak berinteraksi langsung dengan seniman lokal melalui pertunjukan dan pelatihan tari tradisional, seperti Jaipong dan Goyang Karawang. Tak kalah menarik, wisata pertanian hidroponik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin belajar budidaya melon secara modern dan berkelanjutan.

Aktivitas bersepeda keliling desa dalam program Ngagowes Kalembur menawarkan pengalaman nostalgia menyusuri alam pedesaan, hingga bermain air dengan body rafting. Pemerintah daerah pun aktif mendampingi desa dalam berbagai aspek pengembangan, mulai dari pelatihan pengelolaan hingga strategi promosi digital, agar Desa Karangjaya benar-benar siap menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.(Aufa)

0 Komentar