KBEonline.id – Buah Kecapi yang juga dikenal dengan nama Buah Sentul, adalah buah kecil yang bentuknya hampir mirip buah manggis. Berasal dari keluarga Meliaceae dengan nama ilmiah Sandoricum koetjape, buah ini memiliki rasa manis dengan sentuhan asam yang segar, membuatnya sangat cocok dijadikan bahan manisan atau campuran rujak yang menggugah selera.
Buah eksotis ini banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan terbagi menjadi dua jenis utama yaitu Buah Kecapi Merah dan Buah Kecapi Kuning. Biasanya, buah ini tumbuh subur di dataran rendah dengan pohon yang lebat dan rindang.
Berukuran kecil sekitar 5-6 cm, buah kecapi berubah warna dari hijau menjadi kuning atau oranye saat matang. Seluruh permukaannya tertutup bulu halus seperti beludru, dengan kulit yang tebal dan keras. Daging buahnya berwarna putih pekat, mirip kelopak bunga, dengan tekstur lembut dan berair yang menempel pada bijinya. Rasanya unik, memadukan sensasi asam dan manis yang menyegarkan.
Baca Juga:Buah Tropis Gandaria Khas Kalimantan dengan Segudang Manfaat dan Nilai BudayaManfaat Buah Gandaria yang Kaya Vitamin C yang Bantu Cegah Penuaan Dini, Sembelit, hingga Jantung Koroner
Pohon kecapi bisa tumbuh besar dan rimbun, dengan tinggi batang mencapai 30 meter dan getah berwarna putih susu. Buah ini dapat dipanen sepanjang tahun, namun puncak musim panennya biasanya antara September hingga Desember.
Buah Kecapi juga dikenal sebagai “buah orang Betawi” karena dulu penduduk asli Betawi sering menanam pohon ini di pekarangan rumah mereka. Cara unik mereka membuka buah ini adalah dengan membanting atau menjepitnya, karena kulit buah yang keras sulit dibuka secara manual.
Meski kecil, buah kecapi kaya akan nutrisi, terutama quercetin—sejenis antioksidan yang dapat memperkuat sistem imun tubuh. Quercetin juga banyak digunakan dalam dunia farmasi sebagai bahan untuk mencegah dan mengobati kanker.
Sayangnya, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), buah kecapi kini termasuk tanaman yang terancam punah. Penyebabnya antara lain alih fungsi lahan, eksploitasi berlebihan, dan kalah populer dibanding buah lainnya, sehingga membuat buah eksotis ini semakin sulit ditemukan.
Namun, buah kecapi dikenal sebagai tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik. Ia dapat tumbuh di berbagai habitat, mulai dari dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Pohon ini tersebar luas di Semenanjung Malaya, Sumatra, hingga Papua Nugini, dan dapat hidup di hutan primer, sekunder, serta hutan dataran rendah Dipterocarpaceae dan kerangas.