“Mohon doanya, kasus ini sedang ditangani tim kami. Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kapolsek juga sudah menjenguk korban di rumah sakit,” ujar Mustofa saat dikonfirmasi.
Dari keterangan warga, pelaku diduga memiliki sifat tempramen dan kemungkinan dalam kondisi mabuk saat kejadian, namun hal ini masih didalami karena pelaku belum diamankan.
“Fokus kami adalah mengungkap kasus penganiayaan yang mengakibatkan luka berat pada korban, khususnya di bagian mata. Soal detail visum, akan kami sampaikan setelah pelaku tertangkap,” tegas Mustofa.
Baca Juga:Sinopsis No. 1 Sentai Gozyuger episode 14: The Sacred Servant, the Legend of TegaSword!Desain Minimalis dan Dilengkapi Teknologi, Sharp Luncurkan AC Black Series
Karena korban masih anak-anak, kepolisian bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta DP3A Kabupaten Bekasi memberikan pendampingan psikologis jangka panjang, terutama untuk menangani trauma fisik dan mental korban.
Kasus ini mendapat perhatian luas masyarakat. Warga berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan menjatuhkan hukuman setimpal. Mereka juga meminta pemerintah lebih serius menjamin perlindungan anak di ruang publik.
“Ini bentuk kekerasan ekstrem yang bisa menghancurkan masa depan anak. Negara harus hadir secara tegas,” ujar seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan masih berlangsung dan pihak kepolisian terus memburu pelaku yang identitasnya belum dipublikasikan. (Iky)