KBEonline.id – Sakit perut setelah makan adalah keluhan umum yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan makan yang kurang tepat hingga kondisi kesehatan serius seperti keracunan makanan atau penyakit asam lambung.
Rasa tidak nyaman di area perut—baik di bawah tulang rusuk maupun di sekitar panggul—bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu segera diatasi.
Berikut ini beberapa penyebab utama sakit perut setelah makan yang perlu kamu ketahui:
1. Konsumsi Alkohol dan Kafein
Baca Juga:Mengenal Sindrom Tourette: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengenali TicsCara Ampuh Meningkatkan Nafsu Makan: Tips Jitu Mengatasi Hilang Selera Makan
Minuman seperti kopi dan alkohol dapat memicu produksi asam lambung berlebih, terutama pada orang dengan perut sensitif. Akibatnya, kamu bisa merasakan nyeri ulu hati atau refluks asam yang menyebabkan sakit perut melilit.
2. Intoleransi dan Alergi Makanan
Sakit perut bagian tengah atas bisa muncul akibat tubuh tidak mampu mencerna makanan tertentu (intoleransi) atau reaksi alergi. Contohnya, intoleransi terhadap susu dan produk olahannya, serta alergi terhadap telur, kacang tanah, ikan, atau kerang. Cara terbaik menghindari sakit perut ini adalah dengan menjauhi makanan pemicu.
3. Keracunan Makanan
Jika sakit perut disertai diare, kram perut, mual, muntah, dan demam, kemungkinan besar kamu mengalami keracunan makanan. Biasanya kondisi ini membaik dalam beberapa hari dengan istirahat dan asupan cairan yang cukup. Namun, jika diare berdarah, demam tinggi, muntah terus-menerus, atau tanda dehidrasi muncul, segera cari bantuan medis.
4. Makan Terlalu Banyak atau Terlalu Cepat
Mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan atau terlalu cepat dapat menyebabkan perut kembung dan rasa tidak nyaman. Lambung hanya mampu menampung sekitar 1-2 cangkir makanan, jadi melebihi kapasitas ini akan memicu sakit perut. Solusinya, kunyah makanan dengan perlahan dan minum air putih agar kenyang lebih lama.
5. Penyakit Asam Lambung (GERD)
GERD atau refluks asam lambung adalah penyebab umum sakit perut seperti ditusuk setelah makan. Kondisi ini menyebabkan iritasi pada esofagus dan memicu gejala seperti rasa terbakar di dada, nyeri perut, dan kesulitan menelan. Pengobatan biasanya meliputi perubahan gaya hidup dan konsumsi obat, meski dalam kasus berat mungkin diperlukan operasi.