KBEonline.id – Sindrom Tourette adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan munculnya tics, yaitu gerakan atau suara berulang yang sulit dikendalikan. Biasanya, sindrom ini mulai terlihat pada anak usia 2 hingga 15 tahun dan lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan perempuan.
Tics sendiri sebenarnya cukup umum terjadi pada anak-anak, namun biasanya hanya berlangsung kurang dari satu tahun. Berbeda dengan itu, pada anak yang mengalami sindrom Tourette, tics bisa bertahan lebih dari satu tahun dan muncul dalam berbagai bentuk perilaku yang beragam.
Meski gejala sindrom Tourette cenderung membaik seiring bertambahnya usia, beberapa penderita mungkin perlu menjalani pengobatan untuk mengatasi kondisi lain yang sering menyertai, seperti gangguan perkembangan dan ADHD.
Baca Juga:Manfaat Coklat untuk Kesehatan: Dari Jantung Sehat hingga Mood BahagiaMengapa Cokelat Selalu Dibungkus Kertas Emas atau Perak? Ini Alasan Ilmiahnya
Perlu dibedakan bahwa sindrom Tourette berbeda dengan latah. Latah biasanya muncul sebagai reaksi berlebihan terhadap kejutan, sedangkan tics pada sindrom Tourette terjadi secara spontan tanpa pemicu jelas.
Hingga kini, penyebab pasti sindrom Tourette belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ahli menduga beberapa faktor berikut berperan dalam perkembangan kondisi ini:
– Faktor genetik atau kelainan pada gen tertentu
– Ketidakseimbangan zat kimia otak (neurotransmitter) dan gangguan pada basal ganglia, bagian otak yang mengatur gerakan tubuh
– Kondisi ibu selama kehamilan, seperti stres, proses persalinan yang lama, atau bayi lahir dengan berat badan rendah
Risiko sindrom Tourette lebih tinggi pada anak laki-laki dan anak yang memiliki riwayat keluarga dengan sindrom Tourette atau gangguan tics lainnya.
Jenis-jenis Gejala Tics pada Sindrom Tourette
1. Motor Tics
Motor tics berupa gerakan berulang yang tidak terkendali. Tics ini bisa sederhana (simple tics) yang melibatkan satu kelompok otot, atau kompleks (complex tics) yang melibatkan beberapa otot sekaligus.
Contoh simple motor tics meliputi:
– Mengedipkan mata
– Mengangguk atau menggelengkan kepala
– Mengangkat bahu
– Menggerakkan mulut
Sedangkan complex motor tics biasanya berupa:
– Menyentuh atau mencium benda
– Meniru gerakan orang lain
– Memutar atau menekuk badan
– Melangkah dengan pola tertentu
– Melompat
2. Vocal Tics
Vocal tics adalah suara berulang yang dihasilkan secara spontan. Sama seperti motor tics, vocal tics juga terbagi menjadi simple dan complex.