Mengenal Gangguan Kepribadian Paranoid, Apa Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Gangguan Paranoid
Ilustrasi Gambar Mengenal Gangguan Paranoid (SOA)
0 Komentar

KBEonline.id – Gangguan kepribadian paranoid termasuk dalam kelompok gangguan kepribadian tipe A. Ciri khasnya adalah ketidakpercayaan yang mendalam dan rasa curiga yang tinggi terhadap orang lain. Gangguan ini biasanya mulai muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja dan lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita.

Penyebab pasti gangguan ini belum sepenuhnya diketahui, namun faktor genetik diyakini berperan penting. Misalnya, seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan skizofrenia berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kepribadian paranoid.

Selain faktor genetik, pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan juga dapat memicu gangguan ini. Contohnya adalah pola asuh yang penuh ancaman, kekerasan dari orang tua, atau perlakuan yang merendahkan anak.

Beberapa faktor risiko utama meliputi:

– Jenis kelamin: Pria lebih rentan dibanding wanita.

– Riwayat kesehatan mental keluarga: Adanya anggota keluarga dengan skizofrenia.

– Faktor lingkungan: Trauma fisik dan emosional di masa kecil.

Baca Juga:Fakta Mengejutkan Stroberi: Bukan Buah Beri, Evolusi Unik, dan Asal Usul Namanya!Manfaat Stroberi untuk Kesehatan: Rahasia Buah Merah yang Bikin Awet Muda & Jantung Sehat

Orang dengan gangguan ini cenderung selalu waspada dan meyakini bahwa orang lain berusaha menyakiti, merendahkan, atau mengancam mereka, meski keyakinan ini seringkali tidak berdasar.

Berikut beberapa gejala yang umum dialami:

– Merasa orang lain punya motif tersembunyi.

– Khawatir akan dieksploitasi atau dimanfaatkan.

– Sering meragukan kesetiaan dan kepercayaan orang lain.

– Enggan berbagi informasi pribadi karena takut disalahgunakan.

– Sulit memaafkan dan menyimpan dendam lama.

– Hipersensitif terhadap kritik dan menanggapinya secara negatif.

– Kesulitan bekerja sama dengan orang lain.

– Membaca makna tersembunyi dari perkataan atau pandangan sederhana.

– Mudah tersinggung dan cepat marah terhadap hal yang dianggap serangan.

– Kecurigaan tanpa alasan terhadap kesetiaan pasangan.

– Cenderung terisolasi secara sosial.

– Sikap dingin, jauh, dan kadang cemburu atau mengatur dalam hubungan.

– Tidak merasakan kedekatan emosional dan bersikap keras kepala.

Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda gangguan kepribadian paranoid, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jiwa atau psikiater. Penanganan dini dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

(Vionisya Citra)

0 Komentar